Saya yang mengetahui setelah si ganteng tiba di rumah, sedih dan kesal. Sedih karena si ganteng tidak jadi menikmati ulang tahunnya dengan jajan sesukanya, sekaligus kesal karena sekolah menerapkan aturan dan disiplin yang menurut saya sebagai orang tua, tidak penting-penting amat.
Sampai sekarang pun saya masih tidak bisa memahami apa hubungannya kaus kaki bertuliskan nama sekolah dengan kegiatan belajar mengajar. Apakah ada pengaruhnya bagi kecerdasan siswa dan kemampuan siswa dalam menyimak pelajaran? Bukankah kaus kaki putih polos pun sebenarnya sudah sangat baik?Â
Kalaupun memang ini peraturan sekolah, mengapa baru diterapkan sekarang setelah anak saya di kelas 9 dan sebentar lagi segera lulus. Atau karena baru berganti kepala sekolah, sehingga ganti pemimpin ganti aturan juga?
Menurut hemat saya sebagai orang tua, penerapan peraturan ini akan lebih efisien bila diterapkan hanya pada siswa kelas 7 dan 8. Penerapan wajib kaos kaki resmi dari sekolah pada kelas 9 hanya suatu pemborosan, karena kaus kaki tersebut dipakai beberapa bulan saja.Â
Saya pun kepikiran pada hal lain, enggak bahaya ta siswa nyeker? Gunanya sepatu toh bukan hanya melengkapi seragam, tetapi lebih utama untuk melindungi kaki dari menginjak benda berbahaya seperti pecahan beling, atau paku. Sebaiknya pimpinan sekolah dan guru berpikir matang sebelum menghukum siswa. Jangan sampai membahayakan siswa.Â
Tata tertib lain yang sedang ditegakkan pihak sekolah anak saya, masih enggak jauh-jauh dari kaus, yaitu masalah penggunaan kaus dalam.Â
Jadi, aturannya, sebelum kemeja seragam, siswa wajib hanya menggunakan singlet, yaitu kaus dalam tanpa leher dan tanpa lengan. Di luar itu, termasuk kaus dalam model t'shirt dilarang.Â
Sementara, kaus dalam anak saya, sebagian besar model t'shirt slim fit. Penggunaannya bukan tanpa alasan. Kaus dalam model ini sangat ampuh melindungi tubuh dari terpaan angin pagi yang dingin saat berangkat sekolah.
Sampai hari ini, untuk tata tertib singket ini belum ada razianya. Itu cerita anak saya. Kalau nanti ada razia, apa iya siswa yang kedapatan melanggar diberi sanksi buka baju seharian?
Heran juga, sebegitu pentingkah keseragaman yang sangat seragam, hingga jenis kaus dalam pun harus seragam. Tidak mereknya sekalian diseragamkan? Atau pakaian dalam lainnya juga harus seragam?Â
Peraturan dan razia tata tertib di sekolah anak saya ini seolah related dengan beberapa kejadian di beberapa sekolah akhir-akhir ini yang viral pemberitaannya.Â