Ibu Tina seolah membiarkan situasinya terus seperti itu. Rasa sayang dan kasihan pada anak dan cucunya menjadi alasan.
Sikap seperti ini sebenarnya sangat tidak mendidik.
Memang benar, sepertinya tidak ada orangtua yang tidak menyayangi anak-anaknya. Sekalipun anak sudah bertumbuh dewasa, rasa sayang orangtua tidak akan pernah pudar.Â
Namun demikian, rasa sayang orangtua yang melebih porsi pada akhirnya akan menghancurkan anak. Rasa aayang yang berlebihan akan membuat anak menjadi manja, tidak bertanggung jawab dan tidak mampu hidup mandiri.Â
Oleh karena itu, ada baiknya orangtua seperti Ibu Tina mengambil sikap tegas ketika melihat situasi tidak berubah setelah beberapa waktu.Â
Tegas bukan berarti tidak sayang. Tegas dalam arti mendidik untuk kebaikan anak.Â
Biar bagaimanapun, anak perlu dibiarkan untuk menjalani proses kehidupan. Bila dsikapi dengan akal sehat, proses kehidupan akan memberikan dampak positif. Proses kehidupan akan membawa seseorang "naik kelas" dalam karakter dan kepribadiannya.Â
Semakin berat proses hidup yang dijalani, seseorang akan tumbuh menjadi pribadi yang semakin tangguh.
Pada akhirnya, gejolak dan tantangan apapaun yang dihadapi dalam hidup tidak akan bisa lagi melunturkan semangatnya. Daya juangnya akan tetap membara sekalipun badai dan gelombang kehidupan menerpa.(MW)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H