Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Lubang ke Lubang pada Pagi yang Sibuk

3 Februari 2023   09:40 Diperbarui: 3 Februari 2023   17:50 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar pengerjaan galian kabel diambil siang hari setelah pulang dari Bogor ( /dokumentasi Martha Weda) 

Ternyata galian kabel bukan hanya di situ, tetapi ada lagi di beberapa titik setelahnya, sepanjang Jalan Margasatwa menuju Ragunan hingga Cilandak KKO. Hal ini membuat laju kendaraan tersendat. Antrean panjang mobil mengular sepanjang jalan Margasatwa hingga pertigaan Cilandak-Ragunan-Kampung Kandang. 

Antrean panjang mobil di jalan Margasatwa arah Cilandak dan Ragunan (dokumentasi Martha Weda)
Antrean panjang mobil di jalan Margasatwa arah Cilandak dan Ragunan (dokumentasi Martha Weda)

Situasi crowded tersebut bertambah parah dengan banyaknya lubang resapan atau sumur resapan air mahakarya mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Motor terutama harus berhati-hati kala berpapasan dengan lubang resapan air yang berbaris sepanjang sisi jalan.

Pengemudi kendaraan roda dua mau tidak mau harus menperlanbat laju kendaraannya ketika melewati sumur-sumur resapan ini. Jika tidak waspada, kendaraan bisa oleng dan jatuh karena kondisi jalan yang tidak rata. 

Sungguh sebuah monumen bawah tanah yang tidak bisa dilupakan warganya dari seorang gubernur. Peninggalan bersejarah ini bahkan bisa dilihat dan dinikmati setiap hari oleh warganya. 

Lagi-lagi, dalam situasi macet ini, motor masih tetap lebih beruntung daripada mobil. Pengendara motor masih bisa mengarahkan motornya bergerak di sisi kiri kanan mobil. Sementara mobil, wasalam, terima nasib. 

Dari pertigaan halte busway Departemen Pertanian, kembali antrean panjang kendaraan sudah menanti. Karena menuju lampu merah Jati Padang, tentu perjalanan semakin tersendat. 

Terlihat pula banyak pengemudi-pengemudi bandel memasuki jalur transjakarta, baik motor maupun mobil. Hal ini membuat laju beberapa armada transjakarta pun tertahan. 

Perilaku para pengguna jalan yang bandel ini memang sangat disayangkan. Jalur transjakarta semestinya hanya diperuntukkan bagi armada transjakarta atau kendaraan emergency seperti ambulan dan branwir. 

Akhirnya, setelah berjibaku dengan riweuh-nya jalan raya di Jakarta, kami tiba di Stasiun Pasar Minggu pukul 8.20, molor 20 menit dari perkiraan semula. 

Stasiun Pasar Minggu (dokumentasi Martha Weda) 
Stasiun Pasar Minggu (dokumentasi Martha Weda) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun