Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ternyata Mudah Saja Mendapatkan 1000 Subscriber di YouTube

4 Januari 2023   16:07 Diperbarui: 6 Januari 2023   01:32 2917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membuat akun YouTube sangatlah mudah, tetapi untuk bisa mendapatkan 1000 subscriber pertama sebagai syarat monetisasi akun, perlu memperhatikan beberapa hal. 

Saat ini saya memiliki dan mengelola tiga akun YouTube. Akun pertama saya buat di bulan Maret tahun 2022.

Semula dalam akun ini, saya hanya menayangkan video-video panjang seputar kegiatan ibu rumah tangga.

Namun, setelah berjalan beberapa waktu, muncul rasa kurang cocok di hati, sehingga kemudian topik bergeser ke kegiatan masak-memasak.

Membuat video masak-memasak berdurasi panjang, juga ternyata tidaklah mudah, membutuhkan effort yang tidak sedikit. 

Satu menu masakan saja bisa menghabiskan waktu sepanjang pagi hingga siang hari. 

Terlebih karena merekan hanya menggunakan handphone, saya juga sangat membutuhkan bantuan cahaya matahari. Jadi, kalau cuaca cerah, hasilnya bisa sangat bagus. Namun, kalau hujan terus mengguyur kota seperti beberapa minggu ini, hasil videonya kurang maksimal, terlihat lebih gelap. 

Akhirnya, saya pun menyerah. Sekarang akun tersebut menjadi akun gado-gado. Isinya bermacam-macam jenis video. Video apa saja yang bisa saya rekam, saya upload di akun ini. 

Ada video perjalanan, live music, acara adat di sebuah pesta pernikahan yang saya hadiri, bahkan permainan gamelan dalam sebuah pernikahan kerabat turut saya upload disini. 

Ternyata akun gado-gado itu sulit mendapatkan subscriber (pelanggan). Di Facebook dan TikTok, biasa disebut followers.

Sampai hari ini, sudah lebih dari sembilan bulan, akun gado-gado ini bahkan belum mencapai 200 subscriber. Seharusnya masih bisa dibenahi sih, dengan cara diarahkan untuk meng-upload video satu topik saja. Cuma saya sudah keburu malas, hehe... 

Tak lama, saya buat akun kedua, di bulan Juni. Karena kebetulan saya suka kucing dan memelihara beberapa ekor kucing di rumah, maka tema untuk akun kedua ini adalah kucing. Segala hal tentang kucing saya videokan, baik kucing -kucing peliharaan di rumah maupun kucing jalanan yang saya temui ketika sedang street feeding.  

Berbeda dari akun pertama, di akun kedua ini, saya lebih banyak meng-upload video-video shorts atau video-video pendek.

Video shorts sendiri merupakan fitur YouTube yang mulai diluncurkan pertengahan tahun 2021 lalu. Video short ini memungkinkan kreator konten menayangkan video-video pendek berdurasi 15 hingga 60 detik.

Ini jelas lebih mudah buat saya. Gampang saja buat saya merekam segala aktivitas lucu dan menggemaskan dari kucing-kucing itu. 

Sampai hari ini, akun kedua ini telah mencapai hampir 500 subscriber.

Masih tidak puas dengan penambahan subscriber yang cukup lambat menurut saya, serta penasaran denga tema lainnya, saya mencoba lagi membuat akun ke tiga pada akhir September lalu.

Akun ini bertema rohani Kristen. Sebagian besar video yang saya upload juga adalah video-video shorts.

Puji syukur, untuk akun ketiga ini penambahan subscribernya sangat pesat. Sampai akhir Desember, dalam waktu tiga bulan, akun tersebut sudah mendulang 1100 subscriber. Jumlah subscriber terbanyak, saya dapatkan pada bulan Desember yang baru lewat. Dalam satu bulan Desember, akun ini tembus 800 subscriber. 

Mungkin bagi kreator-kreator konten yang sudah memiliki subscriber dengan jumlah besar, jumlah subscriber yang akun saya capai ini tidak ada apa-apanya. Namun, buat saya, ini pencapaian yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Mendapatkan 1000 subscriber merupakan salah satu syarat agar sebuah akun dimonetisasi, dimana video-videonya berhak disisipkan iklan dan mendapatkan bayaran.

Memang akun ketiga ini belum bisa dimonetisasi karena belum memenuhi minimal 4000 jam tayang. Hanya saja, paling tidak satu tahapan sudah terlewati.

Kabar baiknya, mulai tahun ini, 2023, video shorts sudah bisa dimonetisasi. Kabar pastinya kapan, dan seperti apa persyaratan jelasnya, masih menunggu pemberitahuan lebih lanjut dari pihak YouTube.

Dari pengalaman sekian bulan merekam jejak lewat akun YouTube, ternyata meraih subscriber dengan cepat itu mudah saja, asalkan tahu caranya.

Rutin upload video shorts

Video shorts menjadi jalan paling cepat mendulang subscriber. Durasinya yang singkat mempermudah kreator konten.

Bila membutuhkan musik atau audio untuk mengiringi video, kita biaa mengambil musik-musik dari koleksi You Tube.

Hanya, durasi musik dibatasi hingga 15 detik saja, agar tidak terkena klain hak cipta. Jadi usahakan durasi video pun 15 detik saja.

Jika memang videonya lebih dari 15 detik berarti harus menggunakan suara asli dan tanpa musik sekalian.

Karena hanya video-video singkat, usahakan untuk rutin meng-upload, minimal satu video dalam sehari. Kalau bisa beberapa kali dalam sehari, malah lebih baik.

Membuat video singkat tidak harus ribet. Sedang santai pun bisa dijadikan video, tinggal disesuaikan dengan tema akun kita. Cara mudahnya, banyak-banyaklah rekam video. Setelah itu, kita dapat dengan mudah memilah-milah, video mana yang akan di-upload. 

Kalau ingin mengedit dengan menggabungkan beberapa video, bisa menggunakan bantuan beragan aplikasi edit video. Saya sendiri menggunakan aplikasi CapCut untuk mengedit  video shorts, dan AceMovie untuk video panjang (durasi lebih dari satu menit). 

Video shorts atau banyak disebut video reels dalam media sosial lain, sepertinya sangat disukai penonton. Mungkin karena durasi yang pendek sehingga tidak sempat membuat penonton bosan. 

Senakin banyak view (berapa kali dilihat) dan like yang didapat sebuah video shorts, semakin banyak pula kemungkinan subscriber didapatkan. 

Spesifik satu tema  

Satu akun, satu tema, itu yang paling baik. Misalnya, tentang memasak saja, atau tentang kucing saja, atau tentang kegiatan rohani saja, yang penting, spesifik satu tema saja. 

Hal ini sepertinya terlihat lebih menarik bagi calon subscriber. Dan konon, lebih mudah mendapatkan rekomendasi YouTube. Direkomendasikan YouTube artinya video-video kita akan sering muncul di video teratas pada saat penonton membuka aplikasi YouTube.

Akun pertama saya yang bertema gado-gado terbukti sulit mendapatkan subscriber karena temanya tidak spesifik. 

Analisis data

Coontent creator dapat melihat analisis video shorts yang telah di-upload. YouTube Studio adalah aplikasi analisis yang telah disediakan pihak YouTube bagi content creator. 

Dalam YouTube Studio kita bisa melihat analisis setiap video, baik video panjang maupun video shorts. 

Dari data di dalam YouTube Studio, kita bisa menganalisis berbagai indikator yang bisa kita jadikan acuan dalam membuat dan menayangkan suatu video. 

Mulai dari jumlah penayangan, jumlah jam tayang, retensi penonton, cara penonton menemukan video tersebut, rata-rata durasi tonton, konten lain yang menyarankan video kita, hingga usia dan gender penonton. 

Kembali ke judul artikel di atas. Ternyata memang mudah saja mendapatkan 1000 subscriber pertama di YouTube, asalkan tahu cara tepatnya. 

Selamat berkreativitas dengan YouTube. Salam. (MW) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun