Video shorts atau banyak disebut video reels dalam media sosial lain, sepertinya sangat disukai penonton. Mungkin karena durasi yang pendek sehingga tidak sempat membuat penonton bosan.Â
Senakin banyak view (berapa kali dilihat) dan like yang didapat sebuah video shorts, semakin banyak pula kemungkinan subscriber didapatkan.Â
Spesifik satu tema Â
Satu akun, satu tema, itu yang paling baik. Misalnya, tentang memasak saja, atau tentang kucing saja, atau tentang kegiatan rohani saja, yang penting, spesifik satu tema saja.Â
Hal ini sepertinya terlihat lebih menarik bagi calon subscriber. Dan konon, lebih mudah mendapatkan rekomendasi YouTube. Direkomendasikan YouTube artinya video-video kita akan sering muncul di video teratas pada saat penonton membuka aplikasi YouTube.
Akun pertama saya yang bertema gado-gado terbukti sulit mendapatkan subscriber karena temanya tidak spesifik.Â
Analisis data
Coontent creator dapat melihat analisis video shorts yang telah di-upload. YouTube Studio adalah aplikasi analisis yang telah disediakan pihak YouTube bagi content creator.Â
Dalam YouTube Studio kita bisa melihat analisis setiap video, baik video panjang maupun video shorts.Â
Dari data di dalam YouTube Studio, kita bisa menganalisis berbagai indikator yang bisa kita jadikan acuan dalam membuat dan menayangkan suatu video.Â
Mulai dari jumlah penayangan, jumlah jam tayang, retensi penonton, cara penonton menemukan video tersebut, rata-rata durasi tonton, konten lain yang menyarankan video kita, hingga usia dan gender penonton.Â