Ketika mulai bekerja dan menghasilkan uang sendiri, saya mulai rutin meluruskan rambut setiap satu sampai dua tahun sekali.
Keuntungan yang saya dapatkan dengan meluruskan rambut, selain penampilan yang berbeda, saya juga dapat menghemat waktu ketika bersiap hendak berangkat bekerja atau bepergian. Tidak perlu berlama-lama di depan kaca untuk menata rambut.
Saat ini, treatment meluruskan rambut sudah lebih mudah, tidak perlu lagi membutuhkan bantuan papan pelurus rambut. Teknik rebonding dan smoothing bisa menjadi alternatif bagi mereka yang ingin meluruskan rambut.
Dari pengalaman saya, kedua teknik meluruskan rambut ini memiliki beberapa perbedaan. Dari sisi harga, bila memiliki bujet terbatas, rebonding bisa menjadi pilihan. Akan tetapi bila memiliki bujet lebih, buat saya, smoothing lebih baik.Â
Untuk rambut saya yang panjangnya menyentuh pertengahan tulang punggung, harga rebonding dipatok kisaran tiga ratus ribuan, sedangkan smoothing berkisar tujuh ratus ribuan. Dengan catatan, harga ini saya dapatkan di salon di wilayah tempat tinggal saya sekitar Jakarta dan Depok. Mungkin saja di daerah lain bisa berbeda.
Perbedaan lainnya dari kedua treatment ini antara lain, rebonding menggunakan obat kimia dengan kadar yang lebih kuat, sementara smoothing menggunakan bahan kimia dengan kadar yang lebih ringan.
Perbedaan tersebut memberikan hasil yang berbeda pula. Rambut lurus hasil rebonding cenderung akan berstruktur lebih kaku dan tegak.Â
Jika tidak pandai merawatnya, rambut lurus hasil rebonding sangat rentan patah. Sebaliknya, rambut lurus yang dihasilkan proses smoothing umumnya lebih lembut dan halus sehingga tampak lebih natural.
Sebenarnya, jujur, saya kurang menyukai kegiatan meluruskan rambut ini, baik meluruskan dengan papan, rebonding, maupun smoothing. Duduk berjam-jam di salon dengan gerakan yang sangat terbatas, terasa begitu menyiksa. Belum lagi jumlah uang yang dikeluarkan cukup besar.
Secara teori yang sering saya baca, treatment meluruskan rambut membutuhkan waktu 2-3 jam saja, tetapi saya yang telah berkali-kali menjalaninya, tidak pernah kurang dari waktu tersebut, bahkan pernah hingga enam jam di salon. Mungkin ini karena rambut saya yang memang tebal.Â