Beberapa cara berikut mungkin bisa menjadi referensi para orangtua.Â
1. Menjelaskan dan memberi pengertian
Sebagai orangtua pastinya kita tidak mau anak-anak kita salah jalan. Kita juga tentu tidak mau menetapkan aturan pada anak-anak kita tanpa penjelasan.Â
Begitu pun dengan saya. Saya ingin anak saya mengerti perihal pacaran beserta konsekuensinya.Â
Dalam sebuah obrolan santai, saya jelaskan padanya arti berpacaran.Â
Bahwa berpacaran adalah sebuah hubungan kasih sayang yang dalam antara seorang laki-laki dan seorang perempuan.Â
Bahwa sejatinya pacaran adalah area orang dewasa, sebuah persiapan yang akan mengantarkannya ke jenjang pernikahan yang sakral.Â
Untuk berpacaran dibutuhkan kesiapan fisik, mental dan ekonomi. Serta melibatkan unsur konsekuensi dan tanggung jawab.Â
Oleh sebab itu, sebaiknya berpacaran dilakukan ketika masa siap untuk menikah itu sudah dekat.Â
Sementara, anak remaja, siswa SMP dan SMA, masih jauh waktunya untuk menikah.Â
Siswa SMP dan SMA merupakan waktu untuk mengembangkan potensi diri, memperbanyak teman, bersosialisasi, dan yang terutama belajar. Itu sebabnya remaja usia SMP dan SMA sebaiknya tidak pacaran dulu.Â