Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tidak Harus Pergi Jauh, Sambil Kuliah pun Bisa Jadi Relawan

9 Februari 2022   12:00 Diperbarui: 10 Februari 2022   10:34 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mahasiswa menjadi relawan (Pexels.com/JULIA.M.CAMERON)

Hal yang saya sukai di SMO, selain berinteraksi dengan anak-anak, tidak banyak waktu pribadi yang tersita. Kami tetap bisa membagi waktu antara kuliah dan mengajar di SMO.

Setiap hari Minggu, pukul 8 pagi kami sudah harus siap di markas GMKI untuk mengajar. Berhubung rentang usia anak yang kami layani cukup besar yakni 1-12 tahun, kami membagi anak-anak ke dalam 3 kelas. Kelas kecil yaitu 0-5 tahun, kelas sedang 6-8 tahun, dan kelas besar 9-12 tahun.

Untuk itu, dibutuhkan minimal 3 kakak pengajar setiap minggunya. Kendati demikian, bila banyak dari kami yang berhalangan mengajar, kami bisa menggabungkan anak-anak menjadi satu kelas. Jumlah anak yang kami layani tidak banyak, saya lupa jumlah pastinya, tetapi kisaran maksimal 20-an anak.

Tugas dan kewajiban inti kami di SMO ini adalah mengajar setiap hari MInggu. Namun, di samping itu, kami juga berperan sebagai guru Agama Kristen bagi anak-anak kami yang tidak memiliki guru Agama Kristen di sekolahnya. Untuk itu, kami juga wajib menyiapkan berkas ulangan atau mengirimkan nilai hasil belajar di setiap akhir semester ke sekolah masing-masing anak.

Tidak hanya itu. sesekali kami juga berkunjung ke rumah anak-anak tersebut bila kami mendengar ada anak yang sakit, atau ada anak yang sudah lama tidak hadir di hari Minggu dan tidak ada kabar.

Kegiatan SMO ini benar-benar minim dana. Seingat saya benar-benar tidak ada anggaran dana dari organisasi. Untungnya setiap ibadah Sekolah Minggu, ada kantung persembahan yang diedarkan baik untuk anak-anak maupun kami kakak pengajar.

Dari situlah kami memperoleh dana untuk menjalankan SMO, meskipun dana tersebut juga tidaklah besar. Dana tersebut kami butuhkan untuk membeli buku materi dan alat peraga untuk persiapan mengajar selama satu tahun ajaran.

Materi dan bahan peraga ini biasanya kami beli di Toko Buku Imanuel Jakarta yang memang cukup lengkap menyediakan buku-buku Kristen.

Di samping itu, kebutuhan akan dana juga kami perlukan untuk dua hari raya besar setiap tahunnya, yaitu Natal dan Paskah. Meskipun kami tidak berada di bawah naungan gereja tertentu, tetapi kami ingin anak-anak ini tetap merasakan suasana perayaan seperti anak-anak lainnya yang beribadah di gereja. Kami ingin mereka bisa tetap merayakan Natal dan Paskah dengan suasana berbeda dan meriah.

Untuk itu, menjelang kedua perayaan ini biasanya kami mulai mencari dana tambahan, baik ke orangtua murid maupun ke pihak lain. Syukurlah, kami banyak terbantu dengan banyaknya tangan-tangan yang sukarela memberi.

Misalnya, untuk merayakan Natal, kami biasanya menumpang di berbagai gereja yang ada di Kota Bogor. Dan untuk itu tidak pernah diminta uang sewa, artinya kami bisa memakainya secara gratis. Syaratnya asalkan kami tetap menjaga kebersihan gereja setelah digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun