Selain itu, seimbangkan dan variasikan dengan berbagai asupan makanan kaya gizi lainnya seperti daging, ikan, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan.
Bila perlu, tambahkan konsumsi vitamin seperti vitamin C atau jenis vitamin anak yang telah mengandung berbagai vitamin di dalamnya.
Istirahat cukup
Selama PTM, saya sangat memperhatikan waktu tidur anak saya. Tidur malam harus lebih awal dari biasanya.
Selain itu, setiap pulang sekolah, anak saya wajib tidur siang, dimulai pukul 2 siang. Bangunnya saya biarkan sesukanya. Biasanya anak saya akan bangun pukul 5 atau pukul 6 sore.
Dalam satu minggu hanya satu hari saya bebaskan dari tidur siang, yakni di hari Jumat. Sedangkan Sabtu dan minggu kembali wajib tidur siang.
Meskipun terkadang anak saya protes, saya jelaskan bahwa aturan ini demi kesehatannya. Agar dia bisa tetap berangkat ke sekolah. Biasanya kalau sudah dijelaskan begini, dia langsung nurut, karena memang anak saya senang belajar di sekolah.
Jangan jalan-jalan dulu
Pandemi belum berakhir, berarti masih ada potensi penularan di luar rumah. Oleh karena itu, selain ke sekolah, sebaiknya anak tidak bepergian keluar rumah bila tidak penting sekali. Dengan PTM 100 persen, toh anak juga sudah keluar rumah setiap hari, kan.
Pilih mana, jalan-jalan tapi pulangnya terpapar covid-19, atau di rumah saja tetapi semua sehat?Â
Orangtua juga sebaiknya mengendalikan diri dari nafsu jalan-jalan. Jangan bawa anak-anak kita jalan-jalan. Jangan ke mal dulu, jangan ke Puncak dulu, jangan ke Ancol dulu, Sudah, kumpul keluarga di rumah saja.Â
Selalu mengingatkan prokes
Ini penting banget. Orang dewasa saja kadang sering lalai protokol kesehatam, terlebih anak-anak.
Oleh sebab itu, pentingnya orangtua untuk tidak bosan-bosannya setiap hari mengingatkan anak-anak kita untuk menerapkan prokes selama di sekolah. Diantaranya, rajin cuci tangan, tidak boleh lepas masker, dan jangan bergerombol.