Untuk mencegah penumpukan atrean dan membludaknya jemaat yang datang, gereja mengadakan tiga kali ibadah malam Natal di setiap tempat ibadah. Dimulai dari ibadah pukul 4 sore, pukul 6 sore dan diakhir pukul 8 malam.
Terlihat antusisame jemaat untuk mengikuti ibadah malam Natal sangatlah besar. Sepertinya ada kerinduan besar yang tertunda dua tahun dan ingin segera dirasakan tahun ini.
Antrean jemaat cukup panjang di pintu masuk gereja setiap menjelang waktu ibadah dimulai. Syukurlah jemaat dan pelayan gereja sangat disiplin menjaga protokol kesehatan.Â
Pelayan gereja tampak mondar-mandir untuk memastikan protokol kesehatam berjalan dengan tertib.
Kursi-kursi di gereja diatur dengan jarak aman antar jemaat, dan pelayan gereja selalu memastikan tidak ada jemaat yang melepas masker.
Sekali waktu di tengah ibadah, seorang jemaat yang duduk persis di belakang anak saya melepas masker dan hanya menggunakan face-shield.
Tak lama seorang pelayan tampak menghampiri jemaat tersebut dan memintanya untuk mengenakan maskernya kembali. Salut untuk penerapan prokes yang ketat di dalam gereja.
Begitu pula dengan ibadah tatap muka di hari Natal pertama dan hari Natal ke dua, semua berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat
Merasa lebih terlindungi karena sudah vaksin lengkap
Berbeda dengan tahun lalu, perayaan Natal kali ini sudah jauh lebih baik.
Ada rasa lega dan merasa lebih terlindungi karena kami sekeluarga, ibu saya dan hampir seluruh keluarga kakak- adik saya sudah menerima vaksin lengkap.