Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ancaman Covid-19 Varian Omicron dalam Persiapan Menjelang Natal

5 Desember 2021   19:26 Diperbarui: 7 Desember 2021   02:48 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Varian Omicron yang merupakan varian baru dari virus corona penyebab Covid-19 dan pertama kali dilaporkan oleh Afrika Selatan kini menyebar ke berbagai negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian Omicron B.1.1.529 sebagai variant of concern (VoC) atau varian yang mengkhawatirkan (Kompas.com).

Bulan Desember merupakan bulan spesial bagi umat Kristen. Bulan ini sering disebut sebagai bulan Natal, bulan berkat, bulan sukacita, dan bulan penuh mukjizat.

Perayaan Natal pun sudah di depan mata, tersisa tiga minggu lagi. Umat Kristiani tentunya sangat menikmati masa-masa penuh sukacita menyambut Natal ini.

Perayaan Natal kali ini merupakan Natal kedua yang dirayakan di tengah pandemi. Hingga kini, masa akhir pandemi pun masih menjadi misteri.

Sebenarnya dalam beberapa bulan ini kita cukup lega dengan semakin melandainya tingkat kasus positif Covid-19.

Hanya saja, kemunculan varian baru Omicron yang sudah terdeteksi di 27 negara bisa menjadi ancaman.

Varian omicron dikabarkan berpotensi lebih menular dan dikhawatirkan menyebabkan ledakan kasus Covid-19 gelombang ketiga.

Terutama bila masyarakat terlena dengan situasi yang makin kondusif, dan mulai mengabaikan protokol kesehatan.

Dalam persiapan menjelang Natal ini, jemaat dan gereja tetap wajib berhati-hati dan waspada terhadap risiko penularan. Kita tidak tahu apakah varian baru ini sudah ada di sekitar kita atau belum, karena memang belum ada yang terkonfirmasi positif varian ini di negara kita.

Untuk itu, berhati-hati dan selalu waspada serta menerapkan prokes dengan ketat menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi.

Mendekorasi gereja

Salah satu kegiatan paling menyenangkan pada masa menjelang Natal adalah mendekorasi ruangan baik rumah sendiri maupun gereja. Kegiatan ini menjadi semacam tradisi bagi sebagian besar umat Kristiani.

Mulai dari menghias pohon Natal, memajang ornamen-ornaman Natal pada dinding, pintu, dan jendela, juga memasang lampu-lampu hias berkelip-kelip.

Tak lupa juga membersihkan setiap sisi ruangan dan halaman agar tampak bersih dan indah di hari Natal. Pengurus gereja dan jemaat juga akan berusaha menghias gereja sebaik mungkin. 

Oleh karena itu, untuk mencegah potensi penularan, kegiatan mendekorasi gereja sebaiknya tetap mempertahankan disiplin protokol kesehatan. Rajin mencuci tangan, tidak melepas masker selama kegiatan berlangsung, dan menjaga jarak tetap dilaksanakan dengan ketat.

Membatasi jumlah tenaga yang hadir untuk mendekorasi juga penting, agar jemaat dan pengurus gereja yang hadir tidak bertumpuk di dalam gereja dan mengurangi jarak aman.

Saling bergantian setiap hari sampai pekerjaan mendekorasi tuntas bisa menjadi alternatif untuk meminimalkan ineraksi antarjemaat secara langsung.

Persiapan ibadah Natal

Pemimpin gereja dalam hal ini pendeta dan pengurus gereja biasanya akan melakukan persiapan menjelang ibadah perayaan Natal, ibadah malam Natal maupun ibadah hari Natal. Semacam rapat koordinasi.

Semenjak pandemi muncul alternatif menggelar rapat koordinasi secara virtual. Hal ini tentu lebih menguntungkan karena tidak perlu saling menunggu di gereja.

Saya ingat dulu ayah saya yang seorang penatua di gereja dan seorang tipikal tepat waktu, sering menjadi orang pertama yang datang dalam setiap rapat di gereja. Menunggu rekan-rekan penatua lain yang tidak tepat waktu sering dilakoninya.

Adanya rapat secara virtual umumnya akan mendorong orang untuk hadir tepat waktu dan membuat rapat lebih efisien. Rapat secara virtual juga akan mencegah penularan virus corona termasuk varian omicron ini.

Sementara untuk persiapan iringan musik dan choir, bisa diterapkan secara blended, bergantian baik virtual maupun bertemu langsung d gereja, demi membatasi mobilitas.

Ibadah Natal di gereja

Ibadah langsung di gereja telah berjalan beberapa bulan terakhir. Keluarga kami pun telah mengikuti ibadah secara langsung di gereja.

Pihak gereja di mana kami menjadi jemaat tampak serius dalam melaksanakan protokol kesehatan selama ibadah.

Sebelum masuk ke gereja, jemaat wajib cuci tangan di wastafel yang tersedia, ukur suhu tubuh, dan disemprot cairan pembersih tangan.

Saat di dalam gereja, jemaat juga tidak boleh melepas masker, tidak boleh menggeser kursi yang telah diatur dalam jarak aman, dan tidak boleh pindah-pindah tempat duduk. 

Pihak gereja juga membatasi jumlah jemaat yang hadir, melarang jemaat bersalaman langsung, dan wajib segera meninggalkan gereja setelah ibadah selesai.

Pelaksanan prokes yang ketat ini membuat kami sebagai jemaat merasa aman beribadah langsung di gereja.

Begitu pula untuk ibadah Natal nanti. Selama pelaksanaan prokes ketat, jemaat akan merasa aman untuk hadir beribadah. 

Dan tentu saja, sebaiknya jemaat yang hadir telah divaksin minimal dosis pertama. Demi proteksi diri dan keluarga dari serangan virus Corona khususnya varian terbaru Omicron.

Andaikata tidak bisa hadir di gereja, jemaat pun tidak perlu risau, karena umumnya gereja saat ini banyak yang tetap menayangkan kegiatan ibadah secara live streaming dan bisa diikuti jemaat dari rumah masing-masing.

Bagi jemaat yang tidak bisa hadir di gereja karena alasan kesehatan, dan gerejanya tidak menayangkan ibadah live streaming, ada satu cara agar tetap bisa beribadah.

Yakni dengan mengikuti ibadah live streaming dari gereja lain. Saat ini banyak pilihan ibadah live streaming berbagai gereja yang bisa diikuti melalui aplikasi YouYube.

Ingat penggalan satu lagu rohani ini:

"Ku tak pandang dari gereja mana, asal kau berdiri atas Firman-Nya...."

Sekalipun pelaksanaan perayaan Natal tahun 2021 ini masih dalam segala keterbatasann, tetapi paling tidak perayaan Natal tahun ini sudah jauh lebih baik daripada tahun 2020 lalu.

Varian baru virus Covid-19 yaitu omicron memang menjadi potensi ancaman lonjakan kasus positif terlebih menjelang perayaan Natal dan tahun baru. Namun, selama gereja dan jemaat tetap patuh dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Selamat menyongsong Natal, Tuhan memberkati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun