Begitu pula ketika memasuki supermarket dan mal, tidak banyak pengunjung yang melirik dan menghampiri tempat cuci tangan sebelum masuk. Heran juga, apa susahnya cuci tangan, tidak sampai 5 menit.
Masker dan cuci tangan memang terlihat sepele, tetapi keduanya tetap bagian dari protokol kesehatan yang harus disiplin dilaksanakan.
Ingat slogan ini yang banyak tertulis di spanduk-spanduk:Â
"Pakai masker harga mati, tidak pakai masker Anda bisa mati."
Hindari kumpul-kumpul
Acara kumpul-kumpul keluarga sering kali jadi dilema. Misalnya saja acara pernikahan dan ulang tahun.
Tidak datang nanti diomongin, tetapi kalau datang diri jadi was-was. Apalagi bila saat acara banyak yang lengah, lepas masker dan tidak lagi pedulikan jaga jarak.
Memang benar satu keluarga besar, tetapi kan berbeda tempat tinggal. Sudah sering kejadian, dalam satu keluarga besar banyak yang tertular covid19 bermula dari acara kumpul-kumpul keluarga. Harusnya ini jadi pembelajaran untuk proteksi diri dan keluarga.
Perlu kesadaran dari semua anggota keluarga besar. Menahan diri untuk tidak menggelar acara-acara besar. Andaikata tetap ngotot, jangan marah atau tersinggung bila ada anggota keluarga yang tidak datang.
Kegiatan-kegiatan reuni juga sebaiknya dihindari. Meskipun hanya reuni skala kecil tetap ada potensi penularan. Termasuk kongko-kongko dengan teman atau kolega sementara ini dijauhi.Â
Bukannya tidak sayang teman, bukannya tidak mau bergaul lagi, dan bukannya lebay, tetapi memang situasi pandemi belum berakhir, tetap harus jaga diri, keselamatan keluarga di atas segalanya.
Perayaan Natal dan Tahun Baru juga sudah di depan mata, tinggal menghitung hari. Sudah seharusnya semua masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai lonjakan kasus positif berulang seperti liburan-liburan panjang sebelumnya.