Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Cegah Varian Omicron dengan 6 Langkah Sehat Proteksi Diri dan Keluarga

3 Desember 2021   11:15 Diperbarui: 28 Januari 2022   07:30 1296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi varian Omicron, Covid-19 (Dw.com)

Seorang kerabat saya sampai hari in belum mau divaksin. Dia memang pernah terpapar juga di bulan Juli sama dengan saya.

Ketika saya sekeluarga sudah vaksin lengkap termasuk anak saya yang berusia 13 tahun, kerabat saya ini menolak divaksin. Alasannya takut dengan efek sampingnya.

Sudah pernah saya bagikan dalam sebuah artikel, efek samping vaksin itu tidak ada apa-apanya dibanding efek terpapar virus corona. Efek samping itu hanya dirasakan 1-3 hari, itupun sangatlah ringan. 

Silakan baca : Ini Efek Samping Vaksin Pfizer yang Saya Rasakan

Maksud saya segera vaksin untuk melindungi diri sebelum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Berkaca dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, moblitas masyarakat meningkat saat liburan panjang.

Mobilitas ini dapat memicu peningkatan kasus positif. Semoga setelah Nataru tahun ini, tidak terjadi lonjakan kasus positif ya. Untuk itu segera lindungi diri dan keluarga dengan vaksin.

Ilustrasi varian Omicron, Covid-19 (Dw.com)
Ilustrasi varian Omicron, Covid-19 (Dw.com)

Sampai kesal saya membujuk kerabat satu ini, tetapi orangnya tetap keukeuh. Model keras kepala seperti ini jangan ditiru ya. Ayo peduli pada diri sendiri dan keluarga, segera vaksin.

Disiplin pakai masker dan cuci tangan

Akhir-akhir ini disiplin protokol kesehatan terlihat mulai kendur. Penjaga dan pemiliki warung-warung kelontong mulai melepas masker. Begitu pula pelanggan yang datang.

Sepertinya orang mulai ramai-ramai beranggapan bahwa situasi sudah normal, prokes tidak penting lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun