Anak yang sudah dewasa dan memiliki keluarga tetunya telah memiliki tanggung jawab sendiri. Tanggung jawab mencaru nafkah, tanggung jawab menghidupi keluarga, atau tanggung jawab membangun masa depan keluarga.
Ketika orangtua perlu perawatan, tanggung jawab ini tidak bisa tiba-tiba ditinggalkan begitu saja.Â
Mau tidak mau, pikiran, tenaga dan waktu harus dibagi antara tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab merawat orangtua.
Situasi ini yang terkadang menempatkan anak dalam posisi sulit. Di satu pihak anak sangat ingin merawat orangtua sebaik mungkin, ingin selalu berada di dekat orangtua, tetapi di sisi lain anak harus tetap mengerjakan tanggung jawabnya.
Pada kasus berbeda, anak sangat ingin menyenangkan orangtua, tetapi keterbatasan kemampuan finansial membuat anak tidak mampu berbuat lebih.
Akibatnya, anak sering merasa bersalah dan frustrasi. Ketidakmampuan mendedikasikan waktu, tenaga juga dana lebih demi menyenangkan orangtua menjadi pemicunya.
3. Beberapa orangtua meminta lebih dari anak tanpa menyadari situasi yang sudah berbeda
Bika, seorang ibu rumah tangga yang memiliki tiga anak, dan tanpa asisten rumah tangga. Meskipun hanya tinggal di rumah, Bika memiliki beberapa toko online yang dikelola bersama beberapa orang temannya.
Sang ibu yang tinggal dengannya tidak bisa memahami ini. Mungkin karena pemahaman ibunya yang juga terbatas. Sekalipun telah dijelaskan berkali-kali seperti apa pekerjaan Bika, sang Ibu tetap menganggap Bika tidak bekerja.Â
Sang Ibu yang senang mengobrol ingin selalu ditemani Bika sepanjang hari. Tentu saja hal ini tidak bisa dipenuhi Bika. Di samping mengurus toko online, Bika juga punya tanggung jawab mengurus rumah tangganya.
Akibatnya, sang ibu pun tersinggung, marah, karena merasa tidak diperhatikan oleh Bika. Kurangnya pemahaman orangtua Bika pada pekerjaanya, menempatkan Bika pada situasi sulit.