Di samping itu, perlu kesadaran orangtua untuk lebih memperhatikan kesehatan putra-putrinya.Â
Keponakan saya yang positif Covid-19 ini juga menurut saya ada peran kelalaian orangtuanya di dalamnya.
Orangtuanya kurang memperhatikan waktu tidur keponakan saya ini. Akhir-akhir ini, anak ini sering sekali tidur larut malam, dan jarang tidur siang.Â
Di luar kegiatan mengerjakan tugas sekolah, waktu dari sepulang sekolah hingga malam hari dihabiskannya dengan bermain gawai.
Padahal kebutuhan tidur anak usia 6-12 tahun lebih banyak daripada orang dewasa, antara 9-12 jam setiap hari (Kompas Health).
Ketika waktu istirahat atau jam tidurnya selalu kurang, daya tahan tubuh anak akan terus menurun dan pada akhirnya tidak mampu menahan serangan virus atau penyakit.
Di tengah pandemi ini, ayo orangtua sebaiknya lebih peduli lagi pada kesehatan anak. Baik waktu tidur juga asupan gizi anak harus diperhatikan dengan lebih baik lagi.
Tentang bagaimana meyikapi PTM dengan bijaksana dan menjaga kesehatan anak sudah pernah saya sampaikan dalam artikel Seorang Siswa Terpapar Covid-19, Pagi Ini Anak Saya Dipulangkan dari Sekolah.
Selain itu, pihak sekolah sebaiknya lebih tegas lagi. Aturan yang ketat harus diterapkan. Seperti soal kesehatan para guru.Â
Bila guru memang sudah merasa tidak enak badan, janganlah memaksakan diri mengajar atau menghadiri PTM. Kasihan siswa-siswi yang diajar.
Kemungkinan virus tersebut berpindah ke murid bisa terjadi, khususnya untuk murid-murid yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah.