Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengantar Danau Toba Menuju Destinasi Wisata Kelas Dunia

26 September 2021   09:41 Diperbarui: 26 September 2021   09:46 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapisan pada tebing yang terbentuk akibat sedimentasi batuan vulkanik dari supereruption Gunung Toba (Nationalgeoraphic.grid.id)

Indonesia patut berbangga dan mensyukuri Heritage of Toba sebagai kekayaan Wonderful Indonesia yang tiada duanya. Pemerintah Jokowi sendiri sebelumnya telah menetapkan Toba sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP Toba).

Ditetapkannya kawasan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mengangkat derajat Danau Toba pada destinasi pariwisata go international. 

Pengelolaannya jangan lagi abal-abal, karena DSP Toba bukan "kaleng-kaleng". Levelnya "kelas dunia". Artinya pengelolaanya pun wajib berkelas dunia pula.

Kerjasama sinergis seluruh stakeholder, pemerintah 7 kabupoten, termasuk masyarakat Toba menjadi faktor kekuatan. DSP Toba harus terus mempercantik diri dan gencar melakukan promosi. Tentu dengan tetap menjaga semangat geopark yaitu mengintegrasikan pengelolaan warisan geologi (geological heritages) dengan warisan budaya (cultural heritages). Tujuannya antara lain, konservasi, edukasi dan sustainable development.

Banyak hal bisa dilakukan untuk megembangkan pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, ramah lingkungan serta menyejahterakan masyarakat yang ada di kawasan Danau Toba. 

1. Menbenahi infrastruktur jalan.
Melihat topopgrafi alam Toba yang berbukit-bukit, infrastruktur jalan harus menjadi perhatian serius. Karena bila tidak, nyawa wisatawan taruhannya.

Bukan rahasia lagi kalau beberapa bagian jalan di sana bikin penggunanya "sport jantung". Khilaf sedikit saja, jurang menanti di bawah. 

2. Mempercantik desa desa sekitar spot destinasi wisata.
Penataan kampung, perbaikan rumah penduduk, pengadaan sanitasi lebih baik, perbaikan jalan desa, jembatan dan dermaga sebaiknya dioptimalkan. Termasuk penataan warung-warung kopi tempat favorit berkumpulnya kaum lelaki di sana, sehingga tetap menjadi warung kopi tradisional, tetapi nyaman, bersih dan aman untuk disinggahi wisatawan.

Nantinya rumah-rumah yang telah diperbaiki bisa dijadikan homestay bagi wisatawan.

Kampung Sihotang (dokpri)
Kampung Sihotang (dokpri)

3. Promosi ala zaman now dengan memanfaatkan teknologi digital dan melibatkan kaum milenial.
Mengapa kaum milenial? Karena mereka yang paling akrab dengan teknologi digital.

Jadi, pemda 7 kabupaten di DSP Toba bisa mendorong, menggerakkan serta memfasilitasi sebanyak-banyaknya kaum milenial di wilayahnya untuk mengabadikan berbagai keindahan, fenomena alam, keanekaragaman hayati, keunikan budaya dan tradisi, aktivitas ekonomi kreaftif, dan kegiatan menarik apapun di daerahnya masing-masing dalam bentuk konten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun