Oleh karena itu, dalam menghadapi situasi keuangan yang payah, sebaiknya pasangan menunjuk dan mempercayakan salah satu dari antara mereka sebagai "direktur keuangan" keluarga. Bisa suami, bisa pula istri.
3. Mencatat secara rinci setiap keluar masuk uang
Dalam situasi sulit, uang dengan nilai kecil sekalipun sangatlah berharga. Pintar-pintar mengatur keluar masuk uang menjadi salah satu kunci utama bertahan di tengah situasi ekonomi yang sulit.Â
Belanjakan uang terutama hanya untuk kebutuhan primer, khususnya bahan pangan. Kebiasaan boros yang mungkin sering dilakukan pada masa sebelum pandemi sebaiknya segera ditinggalkan.
Setiap uang masuk maupun keluar sebaiknya dicatat secara rinci, setiap hari. Buat laporan keuangan sederhana untuk rumah tangga. Dengan demikian, kita tetap bisa memantau jumlah uang masuk, uang keluar, serta sisa saldo atau sisa dana rumah tangga yang kita miliki.
Sebagai penguasa dapur, para istri juga sebaiknya rajin mencari tahu seputar bahan makanan bergizi seimbang dengan harga terjangkau. Dengan demikian, sekalipun keadaan ekonomi keluarga sedang sulit dan terpuruk, asupan gizi bagi anggota keluarga tetap terpenuhi.Â
Gizi seimbang tentunya berpengaruh besar meingkatkan dan mempertahankan imunitas tubuh guna terhindar dari serangan virus covid-19 di tengah pandemi.
4. Bicarakan bersama sebelum menjual harta milik atau saat mencari pinjaman uang
Kesulitan keuangan dalam rumah tangga memang bisa saja mendorong pasangan untuk menjual harta benda berharga. Misalnya menjual tanah, perhiasan emas, alat-alat elektronik, kendaraan bermotor atau benda-benda berharga lainnya.Â
Hal tersebut tidak ada salahnya dilakukan selama mampu membuat roda ekonomi keluarga tetap berputar. Toh pembelian beberapa benda atau aset berharga, seringkali tujuannya untuk investasi atau tabungan yang bisa dimanfaatkan atau dijual saat kita butuh dana lebih atau dana darurat.
Hanya saja, rencana untuk menjual barang berharga apapun sebaiknya dibicarakan atau didiskusikan terlebih dahulu dengan pasangan. Terutama untuk benda atau harta berharga yang telah diberikan kepada pasangan. Misalnya, perhiasan emas yang telah diberikan sebagai hadiah kepada istri. Cincin kawin, contohnya.
Jangan sampai salah satu dari pasangan merencanakan sendiri dan mengambil keputusan sepihak. Hal tersebut akan menimbulkan sakit hati, tertekan dan merasa tidak dihargai dari pihak yang diabaikan.