Jumat malam itu juga kami menghubungi Puskesmas terdekat yaitu Puskesmas Cinere untuk meminta bantuan saran. Syukurlah, Puskesmas Cinere merespon dengan cepat. Mereka meminta agar Dora segera memeriksakan diri ke sana, dan apabila dari hasil pemeriksaan dokter merasa perlu akan dilakukan tes antigen.
Tiga hari ini memang Dora belum jadi ke Puskesmas. Dora masih ingin melihat kondisi tubuhnya satu dua hari ke depan. Dan tubuhnya masih cukup lemas, belum sanggup bepergian.
Satu-satunya hal yang bisa dilakukan sementara ini adalah sebisa mungkin mengembalikan kekuatan dan imun tubuhnya terlebih dahulu.
***
Dalam situasi seperti inilah, membuktikan hidup melajang di usia yang sudah sangat matang itu tidak sepenuhnya nyaman.
Seandainya Dora sudah bersuami tentulah situasinya tidak serumit ini. Ada suaminya yang akan merawat dan menjaganya.
Kalaupun melajang dan tinggal bersama orangtua. Tidak selamanya terjamin aman. Orangtua akan menua, kemampuannya akan semakin terbatas, dan pada waktunya akan meninggalkan anak-anaknya. Pada akhirnya anak yang melajang pun akan hidup sendiri.
Terbayang situasi sulit yang dihadapi Dora saat ini. Di tengah kondisi tubuh yang lemas, tetap harus mandiri mengurus dirinya sendiri.
Memang untuk urusan makan siang dan makan malam, sementara ini saya yang memasak dan menyiapkan dalam wadah-wadah plastik, lalu suami yang akan mengirim dan meletakkan di depan pintu rumahnya.
Tetapi untuk hal-hal lainnya, terpaksa dikerjakannya sendiri. Seperti menyiapkan sarapan, merebus telur, menyiapkan obat dan vitamin untuk diminum, membuat teh panas, memanaskan makanan yang saya kirimkan, menyiapkan air mandi, mencuci piring, dan membersihkan rumah. Belum lagi pakaian kotor yang semakin hari akan semakin menumpuk. Duh, sudah terbayang seperti apa repotnya. Apalagi dikerjakan dalam kondisi sakit. Pastilah sangat berat.
Tetapi ini masih lebih baik karena masih ada saya dan suami yang tinggal dekat dengannya. Bagaimana bila jauh dari sanak saudara?Â