Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Cara Penggunaan dan Pemeliharaan AC yang Benar, agar Tidak Perlu Sering Isi Ulang Freon

5 Juni 2021   19:36 Diperbarui: 12 Februari 2022   20:41 2329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi AC (Sumber : Shutterstock / Naypong Studio via Kompas.com)

Sebagian besar konsumen pengguna AC belum mengetahui cara penggunaan dan cara pemeliharaan AC yang benar, agar AC tidak cepat rusak, tahan lama, dan freon awet bertahun-tahun tanpa perlu sering isi ulang.

Air Conditoner (AC), atau alat pendingin ruangan, dewasa ini tidak lagi dipandang sebagai barang mewah oleh sebagian masyarakat kita. Terutama bagi sebagian warga yang berdomisili di kawasan perkotaan seperti Jakarta, dan sekitarnya.

Kondisi perumahan atau perkampungan dengan rumah yang rapat dan padat, serta minimnya penghijauan, mejadi salah satu penyebab udara di kawasan perkotaan terasa panas, baik siang maupun malam hari.

Begitu pula dengan kami yang bermukim di kawasan padat penduduk di sudut kota Depok. AC menjadi kebutuhan vital yang tidak bisa ditunda pemenuhannya.

Tanpa AC, sulit bagi kami untuk bisa melewati malam dengan nyaman disertai tidur yang nyenyak. Tanpa AC, udara yang panas, akan membuat tubuh selalu berkeringat bahkan pada malam hari. Bahkan kipas angin tidak banyak membantu. Untuk itu, AC menjadi kebutuhan vital.

AC yang kami gunakan saat ini adalah AC yang kedua kami gunakan. AC pertama yang kami miliki sebelumnya hanya berumur 7 tahun.

AC pertama ini bahkan sudah mulai "sakit" sejak tahun ketiga penggunaannya. Padahal AC pertama ini kami beli dalam keadaan baru, dan dari merk yang cukup terkenal..

AC kedua yang kami gunakan kini, kami beli di pertengahan tahun 2015. Berarti pertengahan tahun ini sudah 6 tahun AC terebut menjalankan tugasnya. Dan selama 6 tahun penggunaan, tidak pernah rusak.

Satu kali permasalahan hanya ketika air menetes dari mesin indoor, yang ternyata saluran pembuangan tersumbat oleh debu sehingga air pembuangan tidak bisa mengalir ke pipa outdoor, dan akhirnya menetes langsung ke lantai.

Pada AC yang kedua ini saya melakukan teknik penggunaan dan pemeliharaan AC sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan yang saya kumpulkan sebelumnya. Dan terbukti, selama 6 tahun penggunaan, dan akan memasuki tahun ke tujuh, AC tersebut tidak pernah rusak, dan tidak pernah melakukan isi ulang Freon, namun tetap dingin.

Berdasarkan pengalaman pribadi juga pengetahuan yang saya kumpulkan selama ini, berikut saya bagikan beberapa cara penggunaan dan pemeliharaan AC yang tepat, agar AC tetap dingin, tahan lama, tidak mudah rusak.

1. Lakukan pemilihan dan pemasangan AC dengan tepat

Sebelum membeli AC, cermati terlebih dahulu seberapa luas ruangan yang akan menjadi tempat pemasangan AC. Besar kecilnya ruangan, menjadi penemtu jenis AC yang akan kita beli sesuai kapasitasnya. Kapasitas AC ditentukan oleh jenis PK (singkatan dari Paard Kracht) -nya. 

Jangan sampai AC dengan PK kecil dipasang di ruangan yang besar, akibatnya efek dingin dari AC tidak terasa. Atau sebaliknya, AC dengan PK besar diletakkan di ruangan yang kecil, yang justru membroskan energi listrik.

Dikutip dari Kompas.com, dalam menentukan besaran PK, kita bisa menjadikan British Termal Unit (BTU) sebagai acuan besaran.

Nilai BTU dapat diketahui dengan mengalikan panjang (p) dan lebar (l) ruangan dalam satuan meter dengan 500 (besaran baku BTU).

Contohnya, untuk ruangan 3 x 2 meter, maka perhitungannya sebagai berikut: Nilai BTU = p x l x 500 = 3 x 2 x 500 = 3.000 BTU (karena kurang dari 5.000 BTU, maka masih memungkinkan penggunaan AC 1/2 PK). Adapun acuan menentukan besaran PK sebagai berikut:

  • 1/2 PK = 5.000 BTU (batas maksimal)
  • 3/4 PK = 7.000 BTU
  • 1 PK = 9.000 BTU
  • 1 1/2 PK = 12.000 BTU
  • 2 PK = 18.000 BTU

Setelah itu, perhatikan pula cara pemasangan AC dengan tepat, antara lain :

  • Jarak antara mesin outdoor dan indoor sebaiknya berdekatan, misalnya hanya berbatas dinding. Kalaupun sedikit berjauhan, pipa penghubungnya tidak boleh lebih dari 5 meter. Jarak yang lebih dari itu akan membuat kerja AC lebih berat, dan AC jadi cepat rusak. Hal ini yang menjadi salah satu pemicu kerusakan AC pertama kami. Indoor dan outdoor sangat jauh, pipa antara keduanya sepanjang 8 meter. Tentu saja kerja AC sangat berat.
  • Pasang AC pada titik yang tinggi pada ruangan, agar AC dapat memberikan udara dingin ke seluruh ruangan.
  • Sebaiknya gunakan jasa teknisi profesional langsung dari perwakilan merk AC yang kita beli.

2. Setel kapasitas dingin AC sesuai kebutuhan

Sebaiknya pengguna AC menemukan suhu standar untuk ruangan kita. Umumnya di kisaran 22-25 derajat celcius. Juga tidak disarankan untuk menyetel AC dalam mode sangat dingin secara terus-menerus. Ini bertujuan agar kerja AC tidak terlalu berat, sehingga AC tidak cepat rusak.

Metode penggunaan yang tepat bisa dibaca kembali dalam buku petunjuk penggunaan. Di Google pun banyak tersedia.

3. Lakukan pembersihan atau pencucian AC secara rutin

AC harus rutin dibersihkan, baik indoor maupun otdoor. Minimal 2-6 bulan sekali, agar AC dapat bekerja maksimal. Bila tidak, efek dingin AC akan berkurang. Selain itu, kotoran dan debu yang menumpuk dalam mesin AC akan menyebabkan mesin AC cepat rusak.

Sedangkan untuk saringan atau filter yang terdapat dalam mesin indoor yang mudah sekali berdebu, sebaiknya kita bersihkan sendiri paling tidak satu bulan sekali. Caranya mudah, tinggal buka penutup AC bagian atas, lalu lepaskan filternya, bersihkan di bawah air mengalir hingga benar-benar bersih, lalu jemur hingga kering. Kemudian pasang kembali.

4. Gunakan jasa teknisi AC terpercaya

Untuk membersihkan AC, atau memperbaiki AC bila mengalami masalah, saya sarankan untuk menggunakan jasa teknisi AC langsung dari jasa pelayanan resmi dari kantor perwakilan merk AC yang kita miliki.

Misalkan, seperti saya yang menggunakan AC merk Sharp, maka saya menggunakan jasa teknisi AC resmi langsung dari Sharp. 

Caraya gampang, tinggal telepon nomor custoner service atau customer care yang ada di buku panduan penggunaan barang, atau bisa juga cari di Google, lalu buat janji dengan teknisinya.

Harganya memang bisa dua kali lipat dari harga jasa teknisi AC tidak resmi. Tetapi hasil yang kita dapatkan setimpal. 

Mengapa sebaiknya menggunakan jasa teknisi AC resmi?

Pertimbangan utamanya, karena teknisi resmi akan bekerja dengan benar. Mereka mewakili perusahaan, sehingga kecil kemungkinan mereka akan "mengerjai" AC konsumen, atau mencoba menipu-tipu konsumen. Ada tanggung jawab nama besar perusahaan yang harus mereka jaga.

Teknisi resmi juga akan bekerja dengan jujur, tanpa mau memperdaya pelanggan. Mereka tentu tidak ingin kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan bila mereka 'nakal' atau bekerja tidak benar.

Selain itu, dari sisi konsumen, kita punya jaminan untuk pengaduan atau komplain kembali bila kita merasa kerja teknisi kurang baik.

Saya bukannya tidak percaya dengan jasa teknisi tidak resmi. Namun berkali-kali mendapat pengalaman "dikerjai" mereka, membuat saya lebih berhati-hati. 

Hal ini mungkin bisa menjadi pembelajaran bagi para teknisi di luar sana. Sebaiknya bekerjalah dengan jujur, agar konsumen percaya dan akan terus memakai jasamu.

5. Freon bisa awet bertahun-tahun

Freon (Klorofluorokarbon) merupakan senyawa kimia yang berfungsi sebagai bahan pendingin pada AC. 

Isi ulang freon sering ditawarkan oleh teknisi AC ketika kita menggunakan jasanya untuk memcuci AC. Harganya cukup mahal dan bervariasi, antara 250-350 ribu rupiah untuk sekali pengisian. Padahal belum tentu freon AC kita habis.

Itu belum termasuk jasa cuci AC. Tentu terbayang berapa besa rupiah akan kita keluarkan dalam satu tahun jika setiap membersihkan AC harus isi ulang freon.

Pengalaman saya sendiri, bukannya tidak banyak bujuk rayu dari oknum pemnberi jasa cuci AC yang datang, menyarankan untuk isi ulang freon pada AC saya. Bahkan mereka kadang sedikit memaksa.

"Kalau tidak isi freon, nanti AC-nya cepat rusak lho, Bu."

"Kalo nggak isi freon, anginnya kurang kencang, nggak dingin."

"Kalo nggak isi Freon, nanti cepat kotornya , Bu."

"Kalo nggak dganti freonnya, nanti air netes lagi dari indoornya."

Kalimat-kalimat di atas adalah sebagian kalimat rayuan yang sering dilontarkan oknum pemberi jasa cuci AC, untuk menakut-nakuti konsumen, termasuk saya. Saat masih memiliki AC pertama, saya beberapa kali terbujuk rayuan mereka.

Tetapi pada AC kedua ini, semua kalimat bujuk rayu tersebut saya tolak secara halus.

Pengalaman memiliki AC pertama yang cepat sekali rusak ,menjadi pelajaran berharga buat saya. Sejak AC rusak ketika itu, saya rajin mengunjungi Google, untuk berburu berbagai pengetahuan dan seluk beluk AC.

Mulai dari jenis-jenis AC, berbagai merk AC dengan segala kekurangan dan kelebihannya, bagian-bagian mesin AC, baik indoor maupun Outdoor, cara membersihkan AC, apa yang dimaksud dengan Freon dan penggunaanya pada AC, sampai jenis-jenis permasalahan pada AC, penyebab, dan cara mengatasinya.

Berbekal hasil perburuan ilmu dari Google, saya tidak ingin kecolongan lagi pada AC yang kedua ini. Dan yang pasti saya tidak mau lagi diperdaya oleh oknum teknisi AC yang senang menipu konsumen.

Di Google, kita bisa menemukan banyak testimoni para konsumen yang tertipu oleh ulah para oknum teknisi dengan dalih isi ulang freon ini. Ketidaktahuan konsumen tentang AC, freon, dan seluk beluknya, menjadi celah para teknisi tidak jujur untuk memperdaya konsumen.

Freon sebenarnya bahan senyawa kimia yang penggunaanya bisa awet bertahun-tahun. Contohnya kulkas. Kulkas juga menggunakan freon sebagai bahan pendinginnya. Dan bukankah kulkas kita bahkan terkadang sampai rusak pun tidak pernah isi ulang freon? Berapa tahun umur kulkas?

Kulkas yang saya miliki kini bahkan sudah berusia 11 tahun, tidak pernah berganti freon, dan masih tetap dingin.

Begitu pula dengan AC. Selama pemasangan instalasi AC dilakukan dengan benar dan tidak terjadi kebocoran freon, serta kita menerapkan teknik penggunaan AC dengan tepat, freon AC bisa awet bertahun-tahun.

Ini terbukti dengan AC yang saya miliki kini, sudah berusia 6 tahun, dan belum pernah isi ulang freon, namun tetap dingin.

Demikian beberapa cara penggunaan dan cara pemeliharaan AC yang benar yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat.
Salam.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun