Baca:Â Suami Kena PHK, Saya Hanya Ibu Rumah Tangga, dan Punya Bayi Usia 18 Bulan
Dan terbukti, bila niatnya tulus untuk tidak pernah mau membebani orangtua, Tuhan memudahkan dan melancarkan segala usaha.
3. Tidak memiliki mental suka mengadu
Kalau kamu punya masalah, apapun, perhatikan kebiasaan kamu. Masihkah kamu suka mengadu pada orangtuamu. Seolah-olah kamu tidak mampu menyelesaikan masalahmu.
Kalau kamu masih memiliki kebiasaan tersebut, berarti kamu belum siap menikah.
Perlu kamu sadari, dengan menikah berarti kamu harus siap bergaul erat dengan masalah. Masalah dalam pernikahan tidak hanya bisa bersumber dari hubungan antara suami istri, atau dari anak-anak. Namun bisa datang dari mertua, ipar, keluarga besar, tetangga, pekerjaan, wanita atau pria idaman lain, dan sebagainya.
Oleh karena itu dituntut kedewasaan sikap. Pasangan yang hendak menikah sebaiknya siap menghadapi masalah dan menyelesaikannya secara dewasa, dan sebisa mungkin tidak melibatkan orangtua.
Karena mengadu-adu masalah rumah tangga pada orangtua hanya akan menambah beban pikiran orangtua. Selain itu, kebiasaan mengadu menandakan sikap belum dewasa alias kekanak-kanakan.
Jadi, anak muda, persiapkan dirimu benar-benar untuk minimal 3 hal tadi bila kamu ingin menikah di usia muda.
Jangan terburu-buru menikah hanya karena emosi cinta sesaat. Jangan pula buru-buru menikah karena ikut-ikutan tren, atau karena desakan atau omongan orang lain.Â
Karena yang menjalani pernikahan adalah kamu sendiri. Susah senangnya kamu yang akan menanggungnya, bukan orang lain. Jangan sampai timbul penyesalan di kemudian hari.Â
Karena begitu kamu menikah, tidak lagi ada kata mundur. Begitu menikah, tidak ada jalan kembali.ke titik awal.