Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perempuan Lebih Sering "Overthinking", Lalu Harus Bagaimana?

23 Maret 2021   17:07 Diperbarui: 24 Maret 2021   09:54 2375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi overthinking (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

Memikirkan suatu hal secara berlebihan dan terus menerus, dalam istilah psikologi disebut overthinking.

Overthinking ditujukan pada orang-orang yang terlalu banyak memikirkan hal-hal sepele secara berlebihan.

Hal-hal yang dipikirkan berlebihan bisa muncul dari kenangan pilu di masa silam, kesalahan di masa lalu yang terus disesali, bahkan ketakutan atau kekhawatiran berlebihan atas sesuatu atau risiko di masa depan.

Overthinking juga bisa dipicu rasa sakit hati atau luka batin akibat perkataan atau perlakuan seseorang dalam interaksi sebagai makhluk sosial.

Jadi, overthinking memiliki kecenderungan membuat masalah kecil menjadi masalah besar. Dan menurut sebuah penelitian, pelaku overthinking sebagian besar didominasi perempuan. Tingginya angka overthinking pada perempuan terjadi karena berbagai sebab, mulai dari faktor biologis hingga sosial budaya. 

Ini artinya, saya pun berpotensi berperilaku overthinking. Dan hal ini memang beberapa kali saya alami.

Mengingat kesalahan-kesalahan di masa lalu, pernah membuat saya berkali-kali menyesali diri. Bahkan berandai-andai saya bisa memperbaiki masa lalu tersebut.

Satu hal lain yang seringkali membuat saya berpikir berlebihan, adalah ketika mendapat perlakuan atau perkataan kurang menyenangkan dari pihak lain. Sering kali situasi ini menggring waktu lebih lama untuk berhenti memikirknnya.

Tetapi, tentu saja saya tidak ingin menyia-nyiakan hidup saya dengan perilaku overthinking ini.

Menurut Alodokter, overthinking bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik. Mulai dari menghambat aktivitas sehari-hari, menurunkan performa kerja, membuat emosi tidak terkontrol, hingga mengalami gangguan kesehatan seperti sakit kepala, demam, nyeri dada, jantung berdebar, hingga tekanan darah tinggi.

Belajar dari pengalaman, saya melakukan berbagai hal agar terhindar dari perilaku overthinking. Saya pun merekomendasikan ini bagi pembaca yang sedang mengalami situasi yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun