Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perempuan Lebih Sering "Overthinking", Lalu Harus Bagaimana?

23 Maret 2021   17:07 Diperbarui: 24 Maret 2021   09:54 2375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi overthinking (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

Besar harapan kita untuk selalu bertemu dengan orang-orang yang memiliki karakter dan perilaku positif, menyenangkan hati dan selalu membawa keceriaan dalam hidup kita.

Akan tetapi, hidup ini tak selalu sejalan dengan apa yang kita harapkan.

Kadang kala, kita bisa saja dipertemukan dengan orang-orang dengan karakter dan perilaku yang cenderung negatif. Dan tidak mustahil, perkataan, sikap dan perilaku mereka akan sangat menyakitkan hati dan membuat kita tak berhenti memikirkan rasa sakit yang ditimbulkannya.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapi situasi ini? Pertama, sebisa mungkin kita menghindari mereka. Jauhkan diri kita dari kemungkinan untuk berinteraksi dengan mereka. Bukan untuk membenci mereka, namun lebih untuk menjaga hati kita tetap bersih dari intimidasi negatif mereka.

Kedua, bila kita tidak mungkin menghindarinya, karena mungkin mereka adalah salah satu anggota keluarga atau kerabat atau rekan kerja kita misalnya, latih diri untuk memaafkan dan melupakan semua hal buruk yang telah dilakukannya.

Sebaiknya kita tanamkan dalam hati dan pikiran bahwa tidak ada manusia yang terlahir sempurna. Setiap manusia terlahir dengan berbagai kekurangan dan kelebihan, termasuk diri kita. Belajar menerima orang lain apa adanya akan membuat hati tenang dan langkah kita lebih ringan.

Tidak ada salahnya pula berpikir positif bahwa dihadapkan dengan orang-orang yang tidak menyenangkan akan membentuk kita menjadi pribadi yang tangguh, tidak cengeng, dan tidak mudah tersinggung atau sakit hati.

Besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya. (Raja Sulaiman)

4. Mencari hikmah dari setiap masalah
Masalah dalam keluarga, pertemanan, atau pekerjaan bisa saja mendorong seseorang untuk berpikir berlebihan. Efek buruknya, pikiran kita dipenuh ketakutan dan berbagai kekhawatiran yang belum tentu terjadi.

Alih-alih terus-menerus berpikir berlebihan, lebih baik kita mencari hikmah di balik setiap masalah yang mendera kita. Ada kalanya masalah-masalah tersebut membawa hal baik bagi diri dan kehidupan kita.

Mungkin hal baik tersebut tidak terjadi saat masalah itu datang. Namun sering kali hikmah itu akan terlihat setelah kita mampu melewati masalah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun