Ini yang saya rasakan. Saya bersyukur saya di-ghosting mantan kala itu. Karena kemudian Tuhan mempertemukan saya dengan "anugerah terindah" yang kini menjadi suami saya.
4. Introspeksi diri
Hal ini sebaiknya dilakukan setelah kena ghosting. Tidak perlu juga berlama-lama menyalahkan mantan. Lebih baik melihat ke dalam diri sendiri. Mungkin saja ada perilaku kita selama dalam hubungan itu yang kurang berkenan dan menyakiti pasangan.
Dari kejadian tersebut, kita juga bisa mempelajari hal-hal apa saja yang berpotensi mempertahankan atau malah menghancurkan sebuah hubungan
Bukan untuk menyalahkan diri sendiri. Namun sebagai ajang introspeksi dan memperbaiki diri. Ini berguna agar selanjutnya kita bisa menjadi pribadi yang lebih bijaksana. Sehingga pada hubungan-hubungan berikutnya, hal-hal yang berpotensi menghancurkan hubungan bisa dihindari.
Selain itu, pengalaman di-ghosting pun bisa dijadikan sebagai pengingat bagi kita untuk lebih berhati-hati sebelum menaruh perasaan cinta pada seseorang. Telisik lebih jauh karakter dan perilakunya, agar kita tidak menderita sakit hati lagi di kemudian hari.
***
Salam
Martha Weda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H