Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Resep 2 Camilan dari Olahan Cempedak, Kue Lumpur dan Keripik Imut

18 Januari 2021   22:35 Diperbarui: 20 Januari 2021   01:00 1917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adonan setelah semua bahan dicampur (Foto : Martha Weda)

Berbeda dengan kue lumpur di artikel sebelumnya, kali ini saya menggunakan tepung maizena untuk membuat tekstur kue lumpur tetap lembut.

Hal yang membedakan lainnya, saya tidak menggunakan umbi-umbian dalam resep kali ini. Namun penggunaan susu sebagai pengganti santan tetap saya gunakan.

Penggunaan gula pun saya kurangi, karena buah cempedak sendiri sudah sangat manis. Dan ternyata hasilnya tidak mengecewakan. Teksturnya persis seperti yang saya harapkan, lembut dan halus seperti kue lumpur umumnya.

Berikut bahan-bahan dan cara membuatnya.

Bahan-bahan :

  • 200 gram buah cempedak yang telah dipisahkan dari biji
  • 2 sdm (sendok makan) susu bubuk
  • 1 butir telur
  • 5 sdm tepung terigu
  • 5 sdm tepung maizena
  • 3 sdm gula
  • 2 gelas air (atau 400 ml air)
  • 1/4 sendok teh garam
  • 50 gram margarin, cairkan.

Buah cempedak yang telah dilepas dari biji ( Foto : Martha Weda)
Buah cempedak yang telah dilepas dari biji ( Foto : Martha Weda)
Cara membuat :
  1. Campur cempedak, susu dan air, blender hingga teksturnya halus.
  2. Tuang cempedak dan susu yang telah diblender ke dalam satu wadah.
  3. Tambahkan telur, terigu, tepung maizena dan garam, campur rata.
  4. Terakhir masukkan margarin yang telah dicairkan.
  5. Siapkan pemanggang kue lumpur. Olesi dengan margarin, panaskan di atas kompor.
  6. Setelah pemanggang panas, tuang adonan ke dalam pemanggang. Jangan terlalu penuh, cukup 3/4 bagian, lalu tutup.
  7. Masak dengan api kecil, dan tidak perlu dibalik.
  8. Setelah bagian bawah berwarna kuning kecoklatan, berarti kue telah matang, angkat.
  9. Kue lumpur cempedak siap dihidangkan

Adonan setelah semua bahan dicampur (Foto : Martha Weda)
Adonan setelah semua bahan dicampur (Foto : Martha Weda)
Adonan siap dipanggang (Foto : Martha Weda)
Adonan siap dipanggang (Foto : Martha Weda)
Kue lumpur cempedak (Foto : Martha Weda)
Kue lumpur cempedak (Foto : Martha Weda)
Untuk bijinya jangan dibuang. Biji cempedak juga bisa diolah menjadi camilan. Direbus atau digoreng utuh, sangat nikmat rasanya.

Saya sendiri mengolahnya menjadi penganan yang saya sebut : keripik imut biji cempedak.

Caranya mudah. Cukup potong tipis-tipis biji cempedak, lalu goreng hingga berwana kuning keemasan. Bisa ditambah garam sesuai selera. Kulit arinya tidak perlu dilepaskan, karena akan lepas sendiri setelah matang.

Akan tetapi, mesti berhati-hati saat mengiris biji cempedak ini, karena teksturnya keras dan ukurannya kecil. Jangan sampai tangan terluka tersayat pisau karena mengiris ini. Setelah matang, teksturnya mirip seperti keripik.

Biji cempedak (Foto : Martha Weda)
Biji cempedak (Foto : Martha Weda)
Keripik imut cempedak (Foto : Martha Weda)
Keripik imut cempedak (Foto : Martha Weda)
Kedua olahan cempedak di atas sangat cocok disantap sebagai teman minum teh atau kopi, di pagi atau di sore hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun