Berbeda dengan kue lumpur di artikel sebelumnya, kali ini saya menggunakan tepung maizena untuk membuat tekstur kue lumpur tetap lembut.
Hal yang membedakan lainnya, saya tidak menggunakan umbi-umbian dalam resep kali ini. Namun penggunaan susu sebagai pengganti santan tetap saya gunakan.
Penggunaan gula pun saya kurangi, karena buah cempedak sendiri sudah sangat manis. Dan ternyata hasilnya tidak mengecewakan. Teksturnya persis seperti yang saya harapkan, lembut dan halus seperti kue lumpur umumnya.
Berikut bahan-bahan dan cara membuatnya.
Bahan-bahan :
- 200 gram buah cempedak yang telah dipisahkan dari biji
- 2 sdm (sendok makan) susu bubuk
- 1 butir telur
- 5 sdm tepung terigu
- 5 sdm tepung maizena
- 3 sdm gula
- 2 gelas air (atau 400 ml air)
- 1/4 sendok teh garam
- 50 gram margarin, cairkan.
- Campur cempedak, susu dan air, blender hingga teksturnya halus.
- Tuang cempedak dan susu yang telah diblender ke dalam satu wadah.
- Tambahkan telur, terigu, tepung maizena dan garam, campur rata.
- Terakhir masukkan margarin yang telah dicairkan.
- Siapkan pemanggang kue lumpur. Olesi dengan margarin, panaskan di atas kompor.
- Setelah pemanggang panas, tuang adonan ke dalam pemanggang. Jangan terlalu penuh, cukup 3/4 bagian, lalu tutup.
- Masak dengan api kecil, dan tidak perlu dibalik.
- Setelah bagian bawah berwarna kuning kecoklatan, berarti kue telah matang, angkat.
- Kue lumpur cempedak siap dihidangkan
Saya sendiri mengolahnya menjadi penganan yang saya sebut : keripik imut biji cempedak.
Caranya mudah. Cukup potong tipis-tipis biji cempedak, lalu goreng hingga berwana kuning keemasan. Bisa ditambah garam sesuai selera. Kulit arinya tidak perlu dilepaskan, karena akan lepas sendiri setelah matang.
Akan tetapi, mesti berhati-hati saat mengiris biji cempedak ini, karena teksturnya keras dan ukurannya kecil. Jangan sampai tangan terluka tersayat pisau karena mengiris ini. Setelah matang, teksturnya mirip seperti keripik.