Beberapa tahun setelah itu, toko ini akhirnya gulung tikar, tak mampu berlanjut. Karena bertahan dengan cara-cara lama, tidak mau menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, toko ini akhirnya ditinggalkan para pelanggannya.
Hal ini mengingatkan, betapa pentingnya UMKM meningkatkan kreativitas, melakukan inovasi, ataupun melakukan riset kecil-kecilan guna mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen. Tidak ada salahnya mengubah cara pelayanan menyesuaikan dengan perubahan zaman, selama hal itu membawa kemajuan bagi usaha.
Sudah saatnya pemilik warung atau toko membangun usahanya dengan memanfaatkan teknologi (go digital). Sudah saatnya melayani pemesanan melalui daring, atau mempromosikan dan memasarkan produk-produk jualannya melalui media sosial.
Hal ini yang rutin dilakukan adik ipar saya setiap hari, promosi di status WA-nya, menawarkan berbagai produk bahan pangan yang menjadi andalan utama usahanya.
Usaha yang baru saja dimulai sejak pandemi, kini berjalan lancar dan laris manis.


Pembeli terkadang tidak masalah membayar sedikit mahal selama sambutan dan pelayanan penjual ramah dan menyenangkan hati. Sebaliknya, sekalipun murah, tetapi kalau pelayan atau pemilik tokonya judes bin jutek, pembeli jera berbelanja di sana.
Kepercayaan konsumen di atas segalanya. Kejujuran juga merupakan hal utama. Jangan melakukan kecurangan-kecurangan, bahkan menipu konsumen. Menjual barang tidak bagus, tetapi dibilang bagus. Mengirim barang tidak sesuai dengan pesanan pelanggan, baik kuantitas maupun kualitas. Bahkan antara gambar dan barang aslinya sangat berbeda. Hal ini saya alami beberapa kali kala memesan barang melalui toko online.
Sekali konsumen tertipu, selamanya tidak akan percaya l;agi, sekalipun si pemilik toko sudah memperbaiki cara berjualannya.
Jadi, mari ciptakan keluarga tangguh melewati masa pandemi, melalui peran serta UMKM sendiri, serta didukung peran serta masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI