Setiap tahun, Bulan Desember merupakan bulan yang selalu dinanti kedatangannya oleh umat Kristiani.
Bulan Desember sering dipandang sebagai waktu yang paling indah di setiap tahunnya. Hati selalu merasakan kebahagiaan dan sukacita yang berlebih kala memasuki bulan di penghujung tahun ini.
Namun kali ini ada yang terasa berbeda kala memasuki Bulan Desember. Tidak terlihat kesibukan seperti tahun-tahun sebelumnya.Â
Adanya pandemi dimana masyarakat dihimbau untuk lebih banyak beraktifitas di rumah guna memutus penyebaran virus Corona, membuat kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan persiapan perayaan Natal tidak meriah seperti biasanya.
Pada tahun-tahun sebelumnya, bulan Desember menjadi bulan yang amat sibuk bagi umat Kristen. Sejak minggu pertama, biasanya sudah mengantre kegiatan perayaan Natal di berbagai tempat.Â
Perayaan Natal bersama gereja, perayaan Natal anak-anak, perayaan Natal di kantor, perayaan Natal di komunitas, perayaan Natal wilayah pelayanan, perayaan Natal di sekolah, dan berbagai perayaan Natal yang seakan tiada henti hingga puncaknya pada perayaan Natal bersama di gereja dan keluarga pada 25 Desember. Bahkan setelah tanggal 25 hingga Tahun Baru, masih menyusul perayaan-perayaan Natal lainnya.
Kegiatan perayaan tersebut disertai dengan kegiatan umat yang berkaitan dengan persiapan perayaan. Seperti membersihkan dan mempercantik rumah dengan pohon Natal.
Tidak hanya itu, berbagai ornamennya, membuat kue-kue hingga berbelanja untuk keperluan Natal. Padatnya kegiatan membuat hari-hari terasa singkat dan cepat berlalu. Namun kini, ketika memasuki Bulan Desember, terasa lebih "sepi" dari biasanya.
Kendatipun demikian, ada baiknya situasi pandemi ini tidak menghalangi keceriaan kita dalam menyambut Natal. Jangan biarkan Corona merusak bulan bahagia ini.Â
Sebaiknya setiap keluarga Kristiani tetap berupaya untuk menciptakan suasana sukacita dalam menyambut hari kelahiran Kristus, meskipun semua kegiatan hanya dilakukan di rumah.
Berbagai aktifitas dapat dilakukan untuk menggantikan kemeriahan di luar rumah yang tidak bisa terwujud karena pandemi. Kegiatan-kegiatan tersebut sebaiknya dilakukan bersama seluruh anggota keluarga.