Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menapaki Jejak-jejak Guru yang Tak Terlupakan

25 November 2020   17:27 Diperbarui: 25 November 2020   17:28 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu kali saat sedang memberikan kuliah, beliau menyuruh dua mahasiswa maju ke depan untuk mengerjakan soal yang dia berikan. Karena jumlah mahasiswa pada tingkat TPB dalam satu kelas cukup banyak, hampir 150 mahasiswa, beliau tidak mengenal kami satu persatu. Beliau hanya melihat ke arah kami sebentar, lalu menunjuk satu mahasiswa dan satu mahasiswi. Dan mahasiswi yang ditunjuk itu adalah saya.

Betapa gugupnya saya saat itu. Saya sudah lupa apa pertanyaan yang beliau berikan, tapi seingat saya, saya mampu mengerjakan soal yang beliau berikan di papan tulis walaupun sedikit diperbaiki oleh beliau. 

Walaupun saat itu saya sedikit gugup, namun dalam hati saya senang bukan kepalang. Lantaran hanya saya satu-satunya mahasiswi yang pernah diminta mengerjakan tugas darinya selama beliau mengampu di kelas kami. Ge er nya saya, hahaha...

***

Tantangan guru di masa kini memang tidak ringan. Guru dituntut untuk segera melek teknologi. Apalagi dalam situasi pembelajaran jarak jauh seperti saat ini, guru dipaksa untuk cepat beradaptasi dengan metode pembelajaran yang serba digital.

Namun bila melihat sisi positifnya, situasi ini membawa dampak yang sangat baik bagi para guru. Guru menjadi lebih giat dan aktif mencari solusi terbaik guna lancar dan berhasilnya metode PJJ yang sedang berlangsung. Guru pun ditempa untuk memiliki mental pejuang, tangguh dan pantang menyerah. Secara tidak disadari pula, pandemi ini telah merangsang guru untuk mengembangkan budaya inovasi dan kreativitas, yang tentunya menjadi teladan dan motivasi yang baik bagi para peserta didik.

Benar seperti apa yang disampaikan Mendikbud Nadiem Makarim dalam sambutan pada upacara Hari Guru Nasional dari Gedung Kemendikbud yang disiarkan secara daring, Rabu (25/11/2020), "Pandemi telah memberikan kita momentum dan pelajaran berharga untuk mengakselerasi penataan ulang sistem pendidikan untuk melakukan lompatan dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk Indonesia maju." (Kompas.com)

Besar harapan saya, pemerintah juga menaruh perhatian lebih pada guru-guru honorer dan guru-guru yang bertugas di wilayah-wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), baik dari sisi kesejahteraan guru maupun dari sisi infrastruktur penunjang pendidikan. Sehingga tidak ada lagi.kesenjanganp pendidikan dan kesenjangan kesejahteraan guru antara daerah satu dan daerah lainnya.

Selamat Hari Guru Nasional.

Salam takzim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun