Mohon tunggu...
Berliana NurAfifah
Berliana NurAfifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya orang yang sangat ceria

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Intregasi Nasional dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI): Peran Aktif Warga Negara Dalam Memperkuat Perilaku Integratif

16 Desember 2024   21:13 Diperbarui: 16 Desember 2024   21:12 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah sebuah negara dengan keanekaragaman yang luar biasa, mulai dari suku, agama, budaya, bahasa, hingga kepercayaan. Keanekaragaman ini dapat menjadi sebuah tantangan besar, namun sekaligus potensi luar biasa jika dapat diintegrasikan dengan baik dalam bingkai persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu konsep fundamental dalam menjaga keutuhan negara adalah integrasi nasional, yaitu upaya menyatukan elemen-elemen bangsa yang beragam menjadi satu kesatuan yang solid, demi tercapainya tujuan bersama, yakni kesejahteraan bersama dalam negara yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.

Upaya memperkokoh integrasi nasional menjadi semakin penting di era globalisasi, di mana perbedaan semakin menonjol dan tantangan terhadap persatuan bangsa pun semakin besar. Sebagai seorang calon sarjana farmasi dan seorang profesional apoteker, kita memiliki peran penting dalam upaya tersebut, terutama dalam konteks membangun sikap integratif dan mendukung kebijakan yang memperkuat negara, salah satunya melalui partisipasi aktif di masyarakat, terutama dalam sektor kesehatan yang merupakan kebutuhan dasar rakyat Indonesia.

Peran Integrasi Nasional dalam Menghadapi Keanekaragaman

Dalam sebuah negara dengan berbagai latar belakang, integrasi nasional bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan. Bukan hanya tentang politik dan ekonomi, tetapi juga tentang menjaga adanya kesadaran kolektif bahwa perbedaan bukanlah penghalang bagi tercapainya tujuan bersama. Di negara kita, Indonesia, keberagaman bukan sekadar realitas sosial tetapi juga aset yang harus dikelola dengan bijaksana. Tanpa adanya integrasi yang kuat di dalamnya, negara ini bisa saja terpecah atau terancam disintegrasi.

Penting untuk memahami bahwa integrasi nasional bukanlah semata-mata menghapuskan perbedaan, melainkan bagaimana cara negara dan masyarakat saling berinteraksi dengan saling menghargai, memahami, dan berkolaborasi meski berbeda-beda. Setiap elemen bangsa harus merasa diterima dan memiliki hak serta kewajiban yang setara dalam membangun negara.

Keberagaman dalam NKRI, baik itu dalam bentuk etnis, agama, budaya, maupun bahasa, adalah sebuah kekayaan yang harus dikelola dengan pendekatan yang menekankan pada kebersamaan, bukan pemisahan. Dalam konteks ini, ada peran penting pendidikan dan lembaga pendidikan tinggi seperti **Universitas Islam Sultan Agung Semarang** yang turut andil dalam mendidik generasi muda dengan wawasan kebangsaan yang kuat serta menanamkan nilai-nilai integrasi nasional. Sebagai contoh, **UNISSULA** tidak hanya mendidik mahasiswa dalam bidang keilmuan tetapi juga memberikan ruang untuk berinteraksi dengan berbagai latar belakang budaya dan etnis yang bisa memperkaya wawasan persatuan.

Tantangan yang Dihadapi dalam Proses Integrasi Nasional

Memang, membangun integrasi nasional bukanlah pekerjaan yang mudah. NKRI dihadapkan pada berbagai tantangan dalam memelihara kesatuan di tengah keragaman yang ada. Salah satu tantangan utama adalah ketimpangan ekonomi yang mencolok antar wilayah. Ketidaksetaraan dalam hal akses pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja menjadi sumber ketegangan sosial yang berpotensi menimbulkan polarisasi atau perpecahan.

Selain itu, fenomena radikalisasi, terorisme, dan intoleransi yang sering muncul di masyarakat menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan integrasi sosial dan politik. Berbagai organisasi dan kelompok dengan pandangan ekstrim berusaha memperburuk keadaan dengan memanfaatkan perbedaan agama dan budaya sebagai sarana untuk memecah belah. Salah satu tanggung jawab setiap warga negara, termasuk para calon sarjana dan apoteker yang tengah menuntut ilmu di Universitas Islam Sultan Agung Semarang atau universitas lain, adalah menjadi garda terdepan dalam melawan radikalisasi ini melalui pendekatan yang inklusif dan damai.

Untuk itulah dibutuhkan pemahaman bersama terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, yang memberikan kerangka moral dan ideologis dalam berinteraksi di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk. Setiap warga negara Indonesia perlu menyadari bahwa integrasi nasional bukanlah sekadar tema besar yang hanya dibicarakan dalam pidato-pidato politik, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan sehari-hari.

Partisipasi Warga Negara dalam Memperkuat Integrasi Nasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun