Mohon tunggu...
Agung Nugraha
Agung Nugraha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menembus Batas Keterisoliran Suku Anak Dalam

20 Desember 2018   01:08 Diperbarui: 20 Desember 2018   01:16 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kebudayaannya tetap kita lestarikan, dan kehidupan, serta masa depan Suku Anak Dalam itu perlu juga kita tingkatkan. " Mereka juga manusia, sama seperti kita."

Ucapan kata kalimat itu, keluar dari bibir Bupati Batanghari Ir H Syahirsah, Senin 17 Desember 2018, ketika dijambangi oleh penulis, di ruang kerjanya. Muara Bulian. Bapak dari dua anak, pasangan Hj Yuninnta Asmara. Llahir di Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi, pada 4 Mei 1960.    

Alumni Fakultas Tehnik Sipil Universitas Brawijaya (UNIBRAW) Malang 1986 ini, mulai menitih karirnya Sebagai Kadis PU Batanghari, pada tahun 1994-1996, Kabid Cipta Karya PU Batanghari pada 1996-2001, Wakil Bupati Batanghari priode 2001-2006. Menjadi Bupati Batanghari priode 2006-2011, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi 2014- 2015, Menjadi Bupati Batanghari untuk yang kedua kalinya, priode 2016-2021.   

 Kehadiran Syahirsah, dalam kepemerintahan di Kabupaten Batanghari, merupakan sosok harapan bagi masyarakat. dari itu maka tidak hayal-lagi, kalau prestasi Syahirsah naik melejit, mulai dari Wakil Bupati di era H. A. Fattah, SH. Hingga dua kali menduduki jabatan Sebagai Bupati di kepemerintahan Kabupaten Batanghari.

Sebagaimana Moto Syahirsah, ketika mencalonkan diri untuk Bupati Batanghari 2016 yang lalu menyatakan bahwa " Kami Hadir Untuk Rakyat", karena itu setelah dirinya menjadi Bupati Batanghari, berupaya dengan berbagai cara, untuk meningkatkan kesejahtraan rakyatnya. Mulai dari perhotaan, hingga membedah wilayah yang masih terisolir, di Pedesaan.

Baik dalam kesehatan fisik, maupun dalam dunia pendidikan, bagi anak-anak di perkotaan, hingga ke pedalaman. Peningkatan pengawasan dibidang kesehatan diantaranya di lakukan pada 42 orang anak Rimba, atau Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Hajran, kawasan Sungai Serengam. Dengan Imunisasi Measles Rubella (MR), melalui Puskesmas Durian Luncuk. Kabupaten Batanghari.

 Imunisasi MR itu dilakukan, untuk melindungi kesehatan anak-anak warga SAD, dari serangan penyakit rubella. "Mengingat, aktivitas dan keberadaan warga SAD, yang sebagian besar hidup di alam terbuka, dan program khusus ini, kita ajukan kepada kementerian kesehatan RI," jelas Bupati Batanghari Ir H Syahirsah.

Bukan hanya itu, Pemkab Batanghari juga selalu berupaya untuk meningkatkan ilmu pendidikan Sekolah, kepada anak- anak Rimba, agar masadepannya lebih cemerlang, dan nantinya akan mampu menjadi anak- anak terampil, dan mampu melepaskan diri dari ke terbelakangannya, serta perspektif Pemkab Batanghari ini bertujuan untuk memodernisasikan masyarakat dari ke Terasingan.

Seperti apa yang dijanjikan oleh Bupati Batanghari Ir H Syahirsah, untuk meningkatkan dinia pendidikan, khususnya terhadap kalangan anak Rimba itu, semua dibuktikannya. Pada Senin (5/11) yang lalu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, Dip,Apling, MA bersama rombongan, datang ke desa Pompa Air, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari. 

Kedatangan Menteri PPPA dan rombongannya itu berlangsung di SDN 65, Desa Pompa Air, dihadiri oleh Plt Gubernur Jambi yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Provinsi Jambi Drs. Apani Saharudin, Unsur Kom Inpo dan ratusan murid sekolah lainnya. Dianataranya dari SDN 178, kebanyakan siswanya dari Anak Rimba, Pemkab Batanghari. Kedatangan Menteri PPPA tersebut, untuk meninjau anak minoritas, dari komunitas adat terpencil (SAD).

Dalam acara pertemuan itu, Bupati Batanghari Ir H Syahirsah menyampaikan kata sambutannya dengan mengucapkan. " Selamat datang Ibu Menteri dan rombongan, ke Bumi Serentak Bak Regam," ujar Syahirsah. Seraya menambahkan. Pemkab Batanghari telah berkomitmen, untuk mendukung gerakan dunia, dalam mewujudkan "World Fit For Children" (Dunia Yang Layak Bagi Anak).

Setelah melakukan beberapa pase kegiatan, Menteri PPPA Yohana Susana Yembise membagikan bantuan berupa alat olahraga dan alat tulis kepada 200 siswa SDN 178, yang sebagian besar dari anak rimba (SAD). Syahirsah juga menegaskan. "Walaupun sebagian anak-anak dari warga SAD tersebut sudah bersekolah, layaknya anak-anak lainnya. Namun yang belum mau bersekolah, juga masih ada di daerah ini," jelasnya. 

Namun demikian adanya, jelas Syahirsah. Pemkab Batanghari menjalin kemitraan dengan berbagai komoditas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Sobat Eksplorasi Anak Dalam (SEAD), untuk membantu, mendorong aktifitas kemajuan anak rimba, dalam berbagai keterampilan. Dicontohkan paga hari Kamis (26/10) yang lalu, SDN 178 Bajubang, Kabupaten Batanghari melakukan belajar bersama di SDN 47 Kota Jambi. 

Dalam pertemuan kedua sekolah ini melakukan beberapa kegiatan yang dilakukan secara bersamaan. "Seperti belajar bersama, olahraga dan senam, " adapun hal ini dimotori oleh SEAD Jambi, yang dikoordinir Wakil Ketua SEAD Jambi, Dedi Jupriadi, selaku pendamping SDN 178 Bajubang.

Maksud dan tujuan belajar bersama siswa sekolah SDN 47 Kota Jambi itu, agar siswa yang sebagian besar anak rimba, dapat lebih memahami sistem dan cara belajar di Kota Jambi, seperti apa. "Selain itu, juga diharapkan dapat memacu semangat belajar siswa, terutama dari warga SAD, khususnya dalam kegiatan belajar- mengajar," ujar Bupati Batanghari itu.

Selain Program Peningkatan Kesehatan, Program belajar dan mengajar. Bupati Batanghari ini juga memprogramkan peningkatan pembangunan jalan lingkungan Sepanjang 17 kilometer. terbagi dalam 49 titik, tersebar di delapan kecamatan. Terdiri dari 14,6 kilometer jalan lingkungan dan 2,4 kilometer jalan setapak, tersebar di 14 kelurahan.

Untuk pembangunan jalan rigid beton dari Desa Rantau Kapas Mudo hingga Desa Terusan, menelan biaya sebesar Rp 13 miliar, dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Batanghari tahun 2018. "Hal itu dilakukan, agar ketahanannya dapat berlangsung lama. Ktimbang pengaspalan, dan lagi kondisi jalan tersebut sangat mempri hatinkan," kata Bupati.

Pembangunan jalan Rantau Kapas Mudo sampai Desa Terusan itu dikerjakan selama 6 bulan, adapun dalam pengerjaannya, didampingi oleh TP4D Kejaksaan Tinggi Jambi. "Kegiatan ini langsung didampingi TP4D, agar tidak ada permasalahan dalam pemeriksaannya," jelas Bupati Syahirsah.

Selain itu. Bupati Batanghari Ir H Syahirsah juga mengatakan bahwa ia telah memerintahkan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Batanghari, untuk membangun turap. di kawasan Jl Sultan Thaha No 9, Rengas Condong, Muara Bulian, sepanjang lebih kurang 117 meter, guna mengantisipasi terjadinya pengikisan jalan, lebih kurang 80 meter.

Masalahny di kawasan tersebut, kondisi bibir jalan sudah mulai terkikis, baik disebabkan oleh banjir, maupun aliran drainase. Untuk itu perlu dilakukan pembuatan turap, di pinggiran jalan tersebut, " ujar Bupati Batanghari. (Agung) Jambi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun