Kebudayaannya tetap kita lestarikan, dan kehidupan, serta masa depan Suku Anak Dalam itu perlu juga kita tingkatkan. " Mereka juga manusia, sama seperti kita."
Ucapan kata kalimat itu, keluar dari bibir Bupati Batanghari Ir H Syahirsah, Senin 17 Desember 2018, ketika dijambangi oleh penulis, di ruang kerjanya. Muara Bulian. Bapak dari dua anak, pasangan Hj Yuninnta Asmara. Llahir di Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi, pada 4 Mei 1960. Â Â
Alumni Fakultas Tehnik Sipil Universitas Brawijaya (UNIBRAW) Malang 1986 ini, mulai menitih karirnya Sebagai Kadis PU Batanghari, pada tahun 1994-1996, Kabid Cipta Karya PU Batanghari pada 1996-2001, Wakil Bupati Batanghari priode 2001-2006. Menjadi Bupati Batanghari priode 2006-2011, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi 2014- 2015, Menjadi Bupati Batanghari untuk yang kedua kalinya, priode 2016-2021. Â Â
 Kehadiran Syahirsah, dalam kepemerintahan di Kabupaten Batanghari, merupakan sosok harapan bagi masyarakat. dari itu maka tidak hayal-lagi, kalau prestasi Syahirsah naik melejit, mulai dari Wakil Bupati di era H. A. Fattah, SH. Hingga dua kali menduduki jabatan Sebagai Bupati di kepemerintahan Kabupaten Batanghari.
Sebagaimana Moto Syahirsah, ketika mencalonkan diri untuk Bupati Batanghari 2016 yang lalu menyatakan bahwa " Kami Hadir Untuk Rakyat", karena itu setelah dirinya menjadi Bupati Batanghari, berupaya dengan berbagai cara, untuk meningkatkan kesejahtraan rakyatnya. Mulai dari perhotaan, hingga membedah wilayah yang masih terisolir, di Pedesaan.
Baik dalam kesehatan fisik, maupun dalam dunia pendidikan, bagi anak-anak di perkotaan, hingga ke pedalaman. Peningkatan pengawasan dibidang kesehatan diantaranya di lakukan pada 42 orang anak Rimba, atau Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Hajran, kawasan Sungai Serengam. Dengan Imunisasi Measles Rubella (MR), melalui Puskesmas Durian Luncuk. Kabupaten Batanghari.
 Imunisasi MR itu dilakukan, untuk melindungi kesehatan anak-anak warga SAD, dari serangan penyakit rubella. "Mengingat, aktivitas dan keberadaan warga SAD, yang sebagian besar hidup di alam terbuka, dan program khusus ini, kita ajukan kepada kementerian kesehatan RI," jelas Bupati Batanghari Ir H Syahirsah.
Bukan hanya itu, Pemkab Batanghari juga selalu berupaya untuk meningkatkan ilmu pendidikan Sekolah, kepada anak- anak Rimba, agar masadepannya lebih cemerlang, dan nantinya akan mampu menjadi anak- anak terampil, dan mampu melepaskan diri dari ke terbelakangannya, serta perspektif Pemkab Batanghari ini bertujuan untuk memodernisasikan masyarakat dari ke Terasingan.
Seperti apa yang dijanjikan oleh Bupati Batanghari Ir H Syahirsah, untuk meningkatkan dinia pendidikan, khususnya terhadap kalangan anak Rimba itu, semua dibuktikannya. Pada Senin (5/11) yang lalu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, Dip,Apling, MA bersama rombongan, datang ke desa Pompa Air, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari.Â
Kedatangan Menteri PPPA dan rombongannya itu berlangsung di SDN 65, Desa Pompa Air, dihadiri oleh Plt Gubernur Jambi yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Provinsi Jambi Drs. Apani Saharudin, Unsur Kom Inpo dan ratusan murid sekolah lainnya. Dianataranya dari SDN 178, kebanyakan siswanya dari Anak Rimba, Pemkab Batanghari. Kedatangan Menteri PPPA tersebut, untuk meninjau anak minoritas, dari komunitas adat terpencil (SAD).
Dalam acara pertemuan itu, Bupati Batanghari Ir H Syahirsah menyampaikan kata sambutannya dengan mengucapkan. " Selamat datang Ibu Menteri dan rombongan, ke Bumi Serentak Bak Regam," ujar Syahirsah. Seraya menambahkan. Pemkab Batanghari telah berkomitmen, untuk mendukung gerakan dunia, dalam mewujudkan "World Fit For Children" (Dunia Yang Layak Bagi Anak).