“ Tapi bagaimana dengan ayahku..?”
Walaupun aku tahu bahwa penyebab retaknya biduk rumah tangga ini adalah ayahku, yang kata ibu sampai saat ini, masih inten berhubungan dengan Monalisa, walau hanya di dunia maya tepatnya facebook yang ayah bikin di internet. Menurut cerita ayah, Monalisa adalah cinta pertamanya, yang saat ini sudah menjadi seorang dosen filsafat di kota Bandung, kata ayah juga, untuk saat ini Monalisa tak lebih hanya sebagai teman diskusi, itupun hanya di dunia maya, lewat facebook itu saja. Tapi aku tak bisa begitu saja menyalahkan ibuku yang kemudian cemburu kepada Monalisa. Karena semua masih serba mungkin terjadi, ayahku masih muda dan hidupnya cukup mapan, sedang Tante masih gadis.
“So what is the problem...? Apa yang salah denganku..?” suatu saat ayhku membela diri, ketika kutanya tentang Monalisa.Masih menurut cerita ayah Monalisa kembali hadir dalam kehidupan ayah, sekitar delapan tahun yang lalu ketika aku masih berumur 5 tahunan, lewat sms pertamanya tentang ‘ Ulat bulu dan kaktus berduri”
“ Pernah kupinta pada tuhan seekor binatang kecil mungil, tapi tuhan memberiku ulat berbulu, Ah... Tuhan tak adil, Tuhan tak lagi maha pemurah..., lalu kupinta lagi bunga kecil dan indah, Lalu tuhan memberiku kaktus berduri,...ah Tuhan begitu kejam padaku.?
Tapi kemudian.....
Lambat laun ulat bulupun menjelma menjadi kupu-kupu yang indah, dan kaktuspun berbunga indah, sedap dipandang mata, ternyata....!
Tuhan tak hanya memberi apa yang kita pinta, tetapi Tuhan selalu memberi yang terbaik, buat kita....! (Ttd. Monalisa)
“ Baiklah anak-anak..., waktu kalian tinggal 5 menit..!!”
Ujar ibu guru bahasa indonesia, sambil mengemasi barang-barangnya di atas meja guru.
Sementara kertasku masih kosong, pikiranku masih berkutat pada plihan, antara ibu dan ayah, kalau mereka betul-betul bercerai... ikut ibu dengan seurga di bawah telapak kakinya...? atau ikut ayahku dengan cerita surga yang jauh berbeda dari bayanganku sebelumnya, hasil diskusinya dengan dosen filsafat tante Monalisa....
Menurut tante Monalisa surga itu ruwet dan rumit...!!
“Bayangkan saja...! Untuk bisa masuk ke surga itu saja, kau harus melewati jembatan, yang besarnya hanya seperti sehelai rambut yang dibelah tujuh...! tentu bukan hal mudah bukan, bahkan mungkin susuatu yang mustahil !!”
“Begitu kau menginjakkan kaki di surga, kau tidak akan pernah bisa berlama-lama di sana, karena kau pasti tergoda oleh buah kholdi yang legendaris itu, Adam saja hanya bisa bertahan beberapa waktu di sana. Bisa kau bayangkan...!!! berapa banyak pohon dan buah kholdi yang sejak zaman nabi Adam belum pernah ditebang, apalagi ditebang secara liar....?”
“Terus...Yah... !!? Sambungku waktu itu.
“ Ini juga masih menurut Monalisa” jawab Ayah kemudian.
“Di surga itu tidak ada mineral atau pocari sweet, atau minuman lainnya, yang ada hanya sungai-sungai yang mengalir di dalamnya, susu dan madu, apa kau bisa sepanjang malam dan siang kau hanya minum susu..dan madu saja...?”