Konsep kepemimpinan telah mengalami transformasi besar seiring dengan munculnya teknologi digital. Teknologi digital mengubah cara individu dan organisasi dalam memecahkan permasalahan atau mencapai tujuan yang diinginkan.Â
Dalam era globalisasi dan transformasi digital saat ini, kepemimpinan digital menjadi kunci dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks, tidak terkecuali sektor publik.
Dinamika kehidupan masyarakat modern yang saling mempengaruhi dengan perkembangan teknologi, menuntut pelayanan yang cepat dan kompleks pula dari organisasi publik.Â
Para pemimpin organisasi publik menghadapi  perubahan yang cepat yang memunculkan hal-hal baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pemanfaatan teknologi digital menjadi tuntutan yang belum ada di masa sebelumnya (Bennett & Lemoine, 2014).Â
Penerapanan teknologi digital pun memiliki sedikitnya dua tantangan besar. Pertama, sifat dinamis, yakni selalu ditemukan kelemahan dan masalah baru yang butuh penyesuaian.Â
Kedua, kuantitas pelayanan yang berkembang pesat yang kemudian mempengaruhi kualitas pelayanan aparatur.Â
Melihat tantangan pelayanan publik tersebut, maka para pemimpin sektor publik dituntut untuk memiliki karakteristik kepemimpinan digital yang didiskusikan dalam artikel ini.
Kepemimpinan digital
Menurut Wilson III (2004), pemimpin digital ditentukan oleh kepemimpinan mereka di sektor fundamental masyarakat informasi (pemrosesan informasi, komunikasi dan penyiaran, publikasi, dan multimedia) dan kontribusi mereka terhadap transisi masyarakat informasi.Â
Sementara itu, Duan (2005) mendefinisikan kepemimpinan pada bidang dasar teknologi informasi (penyedia layanan internet, penyedia konten internet, penyedia aplikasi internet dan bidang berbasis teknologi lainnya seperti pengolahan data, komunikasi dan konten).
Perspektif Kurubacak (2006) mengenai kepemimpinan digital berpusat pada peran yang dapat dimainkan oleh kepemimpinan digital dalam aktivisme sosial.Â