Antony sesungguhnya tak lebih baik dari Greenwood, Sancho, atau Garnacho. Di musim keduanya, Ten Hag malah memilih Andre Onana, mantan anak asuhnya di Ajax, yang juga tak lebih baik dari de Gea.
Ten Hag banyak melepas pemain-pemain muda, alih-alih mengembangkannya. Tercatat ada Chong, Garner, Zidane, Laird, Williams, dan Savage, putra mantan pemain akademi United, Robbie Savage.Â
Belakangan Ten Hag melepas Elanga, Mengi, dan Henderson, kiper yang sempat mengancam posisi de Gea di masa Solskjaer.
Ia terus memasang Antony, Rashford, Bruno, Casemiro, dan Eriksen meski kontribusinya tidak selalu efektif. Antony dan Rashford terkesan monoton, kurang kreatif, dan relatif kurang kerjasama. Sementara Bruno, Casemiro, dan Eriksen kurang unggul pada sisi fisik dan bergaya main tak jauh beda, stylish.
Sulit mengubah permainan
Dari segi taktik, Erik Ten Hag, cenderung sulit mengubah permainan. Strategi dan pergantian pemain jarang membalikkan keadaan. Jika tertinggal, sulit mengharapkan United bisa bangkit dan mengejar. Pun jika unggul, belum pernah berlanjut dengan pesta gol.
Di catatan saya, Ten Hag juga terlihat kurang mampu memaksimalkan pemain yang dianggap medioker. Manajer yang hebat umumnya bisa memanfaatkan pemain yang dianggap biasa untuk kepentingan tim.Â
Konflik dengan pemain
Datang dengan gaya keras dan disiplin, Erik Ten Hag awalnya menebar harapan perbaikan United. Namun konflik dengan Ronaldo sedikit banyak membuka kondisi di belakang layar.Â
Ten Hag dituduh tidak respek pada pemain. Tuduhan ini belakangan terlihat masuk akal melihat dilepasnya David de Gea, pemain legenda yang baru saja meraih Golden Gloves.
Ten Hag tidak bermaksud membina kembali Mason Greenwood, pemain muda berpotensi yang masalah hukumnya justru telah dicabut.Â
Terakhir, Ten Hag terlibat konflik dengan Jadon Sancho. Para fans pasti punya opini beragam tetapi saya melihatnya secara filosofis dan komprehensif.
Jejak digital bisa membuktikan bahwa tak jarang Ten Hag menyalahkan pemainnya di depan media atas kekalahan yang dialami. Hal senada juga menjadi awal pergesekannya dengan Sancho.Â