Mohon tunggu...
Bergman Siahaan
Bergman Siahaan Mohon Tunggu... Penulis - Public Policy Analyst

Penikmat seni dan olah raga yang belajar kebijakan publik di Victoria University of Wellington, NZ dan melayani publik di Kota Medan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memahami Promosi Daerah

25 Maret 2021   12:15 Diperbarui: 25 Maret 2021   21:37 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentuk-bentuk kegiatan promosi|Bergman Siahaan

Kegiatan promosi gencar dilakukan pemerintah negara-negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Salah satu kegiatan promosi yang sering dilakukan adalah pameran atau ekshibisi. Pariwisata, perdagangan, dan investasi adalah bidang-bidang yang lazim ditampilkan dalam eksebisi. Namun tak sedikit pula yang mempertanyakan efektivitas ekshibisi dalam menarik wisatawan, pebisnis, maupun investor.

Ekshibisi memang hanyalah satu dari beberapa bentuk kegiatan promosi. Artikel ini mendiskusikan pemahaman prinsip dan bentuk-bentuk promosi daerah berdasarkan teori pemasaran dan dinamika di lapangan.

Persaingan daerah

Pemerintah modern seharusnya telah mengadopsi pendekatan customer-driven, yaitu bertolak pada kebutuhan pelanggan dan menerapkan strategic-entrepreneurship yaitu menjalankan organisasi layaknya kewirausahaan yang peka terhadap peluang, responsif terhadap perubahan, dan berorientasi pada hasil. 

Perilaku strategic-entrepreneurship akan membantu pemerintah daerah untuk membentuk keunggulan kompetitif (competitive advantage) menghadapi persaingan regional, baik persaingan dalam aspek ekonomi, juga prestise yang diraih dari kepuasan dan kenyamanan warganya.

Perubahan global dalam pergerakan ekonomi, persaingan regional yang semakin terbuka, dan dukungan sistem desentralisasi yang melahirkan otonomi daerah, menuntut kreativitas daerah dalam membangun wilayahnya dengan meninggalkan pola birokrasi yang terkesan kaku dan top-down (kebijakan yang dirumuskan dari atas). Pemasaran pun menjadi senjata penting dalam upaya menarik para pelanggan untuk pembangunan daerah. 

Strategi pemasaran yang biasa dilakukan perusahaan-perusahaan adalah marketing mix. Marketing mix adalah strategi yang mengombinasikan sedikitnya empat aspek yakni product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Artikel ini fokus pada aspek promosi.

Prinsip promosi

Menurut Boone, Louise, dan Kurtz (2002), promosi adalah suatu proses menginformasikan, membujuk, dan mempengaruhi suatu keputusan pembelian. Sedang menurut Madura (2001), promosi adalah tindakan menginformasikan atau mengingat-kan tentang spesifikasi produk atau merek.

Dalam konteks daerah, promosi daerah dapat diartikan sebagai proses menginformasikan dan mengingatkan para pelanggan akan produk daerah seperti infrastruktur, suprastruktur, layanan publik, pariwisata, bahan baku dan barang jadi, sumber daya manusia, investasi, dan lokasi, kemudian membujuk dan mempengaruhi pelanggan tersebut untuk melakukan transaksi.

Promosi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menarik minat pelanggan untuk datang dan bertransaksi. Promosi dilakukan dengan cara menyampaikan informasi, mempengaruhi, atau mengingatkan pelanggan.

Jenis promosi berdasarkan sifat

Sama seperti pada perusahaan swasta, promosi daerah dapat dibagi dalam dua golongan besar berdasarkan sifatnya, yaitu brand promotion dan sales promotion.

1. Brand Promotion

Brand promotion adalah segala bentuk promosi yang ditujukan untuk meningkatkan citra. Brand promotion akan berdampak untuk jangka panjang dan tidak dapat diukur dengan satu atau dua indikator. Brand bukan sekedar nama atau lambang melainkan menjadi kunci hubungan organisasi dan pelanggan.

Pada konteks pemasaran daerah, model promosi ini yang lebih banyak digunakan sebab daerah membutuhkan citra yang melekat di benak RTTI-DO, antara lain dikenal sebagai daerah yang aman dan nyaman ditinggali, wisata yang menarik, penghasil bahan baku yang kompetitif, serta kondusif untuk investasi atau kegiatan-kegiatan bisnis lainnya. Dalam teori pemasaran hal ini disebut positioning yaitu menempati posisi yang baik di benak pelanggan.

Sebagai contoh, Bali dan Yogyakarta telah tertanam di benak wisatawan sebagai tujuan wisata yang selain indah dari segi alam, kaya tradisi, dan juga berbiaya murah. Vietnam, Thailand, dan Tiongkok telah mendapat posisi di benak investor dalam hal kemudahan berusaha dan biaya operasional yang lebih murah.

2. Sales Promotion

Sales promotion adalah segala upaya yang dilakukan untuk menginformasikan dan mengomunikasikan suatu produk dengan cara pemberian insentif agar pelanggan segera melakukan tindakan (transaksi). Sales promotion dimaksudkan untuk dampak jangka pendek dan indikatornya, jelas, adalah penjualan.

Pada konteks pemasaran daerah, model promosi ini dapat dilakukan antara lain pada bidang pariwisata dan perdagangan. Misalnya, untuk meningkatkan kunjungan wisata pada bulan tertentu, katakanlah dalam rangka HUT daerah, maka diberikan potongan harga (discount) hotel dan wahana-wahana hiburan. Demikian pula halnya untuk meningkatkan penjualan produk lokal, maka bisa dengan pemberian discount selama pameran atau bulan promosi berlangsung. Untuk skop nasional, pembebasan atau pengurangan pajak dan bea impor adalah contoh strategi yang biasa dilakukan.

Bentuk-bentuk promosi

Kegiatan promosi itu sangat dinamis. Jenis kegiatan promosi selalu berkembang sesuai perubahan zaman dan kemajuan teknologi. Beberapa jenis kegiatan promosi yang banyak dilakukan pada masa sekarang ini, dalam konteks promosi daerah antara lain: publisitas (publicity), publikasi (publication), ekshibisi (exhibition), temu usaha (business forum), dan promosi keliling (roadshow).

Ekshibisi atau pameran adalah salah satu dari ragam kegiatan promosi. Namun di lapangan, promosi kerap diartikan dengan pameran sehingga daerah lebih banyak berkonsentrasi melakukan kegiatan pameran.

Cara promosi yang paling murah adalah publisitas karena lebih banyak dilakukan oleh media massa secara gratis alias tanpa biaya. Publisitas bisa terjadi jika daerah melakukan terobosan yang positif seperti penyederhanaan birokrasi, penerapan e-government, atau keindahan penataan kota.

Daerah-daerah seperti Sragen, Jimbaran, dan Purwakarta, semakin dikenal sejak dasawarsa lalu karena kerap diberitakan media massa terkait kemudahan pelayanan publik. Sementara Bandung, Jakarta, dan Surabaya rajin mengisi kolom-kolom berita nasional bahkan internasional karena berbagai terobosan yang dilakukan kepala daerahnya.

Publikasi dapat dilakukan secara mandiri oleh organisasi pemerintah melalui media cetak dan elektronik. Perkembangan teknologi informasi telah menurunkan biaya operasional sekaligus memperluas sasaran publikasi, seperti penggunaan website dan media sosial dibanding dengan pencetakan buku, majalah, brosur, atau baliho.

Temu usaha dan promosi keliling memang membutuhkan biaya relatif besar, terlebih jika dilakukan di luar daerah. Namun jika penjajakan target telah dilakukan dengan matang, lagi-lagi dengan penggunaan teknologi internet yang semakin murah, maka efektivitasnya bisa ditingkatkan.

Temu usaha sendiri adalah suatu kegiatan yang digelar dalam rangka mempertemukan para pelaku usaha dengan investor, trader, pakar, dan dengan pemerintah pusat di samping pemerintah daerah sendiri. Hal yang ingin dicapai adalah matchmaking, yakni menjalinkan kerjasama bisnis antara usaha kecil menengah dengan perusahaan skala besar, kontak dagang, dan pembinaan kemitraan usaha dengan strategi naik kelas/aliansi.

Sementara promosi keliling atau roadshow adalah acara yang digelar dengan mengunjungi berbagai tempat untuk memperkenalkan potensi dan peluang investasi, pariwisata atau produk unggulan kepada pihak tertentu. Dalam konteks promosi daerah, target roadshow adalah para investor, buyer/trader, dan tourist.

Bentuk-bentuk kegiatan promosi|Bergman Siahaan
Bentuk-bentuk kegiatan promosi|Bergman Siahaan

Penutup

Promosi perlu dilakukan karena daerah perlu membangun hubungan dengan pelanggannya, menciptakan nilai, dan saling bertukar produk dengan nilai kepada pelanggan. Setelah pemerintah memberikan kepuasan kepada para pelanggan, sebaliknya para pelanggan itu diharapkan dapat membangun daerah melalui beragam aktivitas ekonomi.

Pemasaran dapat dilakukan secara efektif dengan memperhatikan prinsip kombinasi. Pertama adalah kombinasi berbagai unsur yang mempengaruhi pengambilan keputusan para pelanggan, seperti product, price, place, dan promotion. Kemudian yang kedua adalah kombinasi jenis kegiatan promosi melalui berbagai sarana, yaitu publicity, publication, exhibition, business forum, dan roadshow.

Promosi adalah sesuatu yang sangat dinamis karena mengikuti perkembangan zaman. Teknologi dan gaya interaksi sosial akan merubah konsep dan metode promosi dari waktu ke waktu. Tidak ada konsep dan metode yang baku. Kajian dan kreativitas sangat dibutuhkan dalam dunia promosi untuk mencapai tujuan yang diinginkan tetapi dengan cara yang efektif.

______

Ditulis oleh Bergman Siahaan, MPP (ASN di Instansi Penanaman Modal Kota Medan 2005-sekarang)

Disari dari buku "Menakar Promosi Daerah" (2018)

Referensi:

Boone, Louise, E., & Kurtz, D. L. (2002). Pengantar Bisnis. Jilid 2. Edisi 1. Jakarta: Erlangga.

Kartajaya, H. & Yuswohady. (2005). Attracting Tourists, Traders, Investors. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, P. & Armstrong. G. (2012). Principles of Marketing 14th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Madura, J. (2001). Pengantar Bisnis, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun