Mohon tunggu...
Bergman Siahaan
Bergman Siahaan Mohon Tunggu... Penulis - Public Policy Analyst

Penikmat seni dan olah raga yang belajar kebijakan publik di Victoria University of Wellington, NZ dan melayani publik di Kota Medan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pisahkan Sampah Untuk Kebaikan

2 November 2020   02:54 Diperbarui: 8 Desember 2022   09:43 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas di TPA Medan (Dok. Pribadi)

Jika pun sekarang ini pemerintah menerapkan pemisahan sampah dari rumah tangga, bisa dipastikan akan banyak energi yang habis untuk penindakan karena para pelanggar masih mendominasi masyarakat. Belum lagi energi untuk menghadapi protes-protes penolakan. Wajar, perubahan itu biasanya sulit dimulai.

Namun sebaliknya, jika lebih dari separuh warga sudah bisa memisahkan sampahnya, sangat mungkin pemerintah lebih terangsang untuk segera menerapkan aturan pengelolaan sampah yang lebih baik yang dimulai dengan pemisahan sampah rumah tangga. Kadang kala, kita perlu mencoba metode terbalik jika metoda normal tidak berjalan.

Be positive, be kind. Jika pekerjaan kecil kita menjadi kebaikan, mengapa menunda? Bayangkan nasi basi, beling tajam, popok bayi dan bangkai hewan yang tercampur di tumpukan sampah itu. Mungkin itu bisa membantu kita untuk mulai memisahkan sampah sejak dari rumah. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun