Van de Beek terlihat menjanjikan dengan determinasi tinggi sebagai gelandang serang yang eksplosif. Pogba, Mata dan Fernandes bertipikal stylish, bukan sejenis Scholes. Namun usia van de Beek yang masih muda tentu butuh waktu untuk pematangan. Terbukti ia masih sering dibiarkan duduk di bangku cadangan.
Kedatangan Cavani sendiri masih spekulatif. Apakah ia mampu beradaptasi di usianya yang tak lagi muda ditambah kondisinya yang cedera di musim lalu? Traore dan Pellistri datang untuk mengisi tim cadangan mengingat usia mereka yang masih 18 tahun.
Melihat nilai dan kematangan tim utama saat ini, United belumlah sekuat rival-rivalnya, terutama Manchester City dan Liverpool. Tambah lagi, Solksjaer harus membagi materi pemainnya itu untuk melakoni empat ajang kompetisi.
Posisi empat besar sudah merupakan pencapaian bagus, seperti yang dianalisis para pundit sejak musim lalu. Jika cedera menerpa barisan depan dan belakang, United bakal limbung, terperosok ke papan tengah bahkan bawah. Seperti biasa, kambing hitam yang paling mudah dikorbankan adalah pelatih alias manajer, bukan CEO.Â
Iya, sih. Sepakbola tak selamanya bisa dihitung secara matematika. Ketika CEO dan penggemar terperangah melihat Leicester City mendadak juara di musim 2015/2016, itu sangat wajar. Tetapi jika mereka lantas menuntut klubnya untuk bersaing di jalur juara, itu kebangetan. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H