Mohon tunggu...
Andi Wisnudjaya
Andi Wisnudjaya Mohon Tunggu... Programmer - Sebaik-baik Manusia adalah yang Bermanfaat Bagi Orang Lain

Peminat Sosial Media dan Digital Marketing

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Tips Meningkatkan Penjualan dengan Product Bundling

5 Maret 2023   12:54 Diperbarui: 5 Maret 2023   13:07 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Strategi pemasaran dapat menjadi kunci keberhasilan bisnis dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan adalah product bundling atau bundling produk.

Product bundling merupakan strategi pemasaran yang menggabungkan dua produk berbeda dalam satu paket promosi. Strategi ini biasa disebut sebagai promosi paket hemat dan seringkali ditemukan pada berbagai event-event tertentu seperti promo bulan Ramadhan, Lebaran, Imlek, Natal, dan lainnya.

Melalui strategi pemasaran ini, perusahaan atau pedagang dapat membantu dalam mengatur stok produk mereka. Hampir setiap merek saat ini menggunakan strategi ini dan menawarkan pilihan paket combo, atau bundle, kepada pelangganya berdasarkan kebutuhan.

Baca Juga : Sulit Meningkatkan Penjualan? Coba 5 Jenis Promosi Ini

Pelanggan membeli paket bundling karena membantu mereka menghemat uang dan mencoba produk baru dengan risiko yang kecil. Sederhananya, menggabungkan produk terlaris dengan produk dengan penjualan rendah, sehingga pelanggan dapat mencoba produk baru dengan harga yang lebih terjangkau.

Penggunaan strategi ini, membuat pelaku usaha dapat meningkatkan nilai pesanan rata-rata. Sehingga memberikan pengaruh positif terhadap omset penjualan dan pendapatan. Strategi pemasaran seperti ini mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak produk dari brand yang sama, meningkatkan penjualan produk yang dipromosikan.

Ada tiga jenis bundling produk yang bisa digunakan untuk meningkatkan penjualan:

1. Mixed Product Bundling

Ini adalah jenis bundling yang paling umum ditemukan di mana produk-produk yang sering dijual bersamaan dikombinasikan menjadi satu paket dengan harga diskon. Jenis bundling ini biasanya didasarkan pada data riwayat pesanan, sehingga produk-produk yang dipilih sudah terbukti laris terjual.

2. Pure Product Bundling

Pure product bundling memastikan bahwa beberapa product bundling hanya bisa dibeli secara bersamaan. Di sisi lain, memaksa pembeli untuk membeli beberapa produk bersamaan dan tidak dapat membeli produk-produk tersebut secara terpisah. Sayangnya, jenis bundling ini dapat membatasi pilihan pembeli dan menyebabkan penurunan penjualan.


3. Same Product Bundling

Jenis bundling ini merupakan cara yang bagus untuk menawarkan diskon pada pelanggan yang membeli beberapa produk yang sama sekaligus. Jenis bundling ini biasanya digunakan oleh brand direct-to-consumer yang menjual produk esensial atau perawatan pribadi.

Singkatnya, ini adalah model pembeli berlangganan, di mana paket produk yang sama dipersiapkan untuk memberi insentif kepada pelanggan tetap untuk membeli dalam jumlah besar di muka. Bundling ini akan menghindari pembayaran untuk mengirimkan pesanan baru setiap saat.

Baca Juga : Kolaborasi Dinas PPKUKM Dan Wiranesia Foundation Dengan Sekolah Citra Kasih (Ciputra) Mengadakan Seminar Wirausaha

Agar strategi product bundling efektif, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pelanggan serta memilih produk yang dapat digabungkan. Ini penting karena akan mempengaruhi product bundling yang akan digunakan.

Selain itu, harga bundling juga harus dipilih dengan hati-hati agar menguntungkan bagi kedua belah pihak. Implementasi strategi yang tepat dapat meningkatkan penjualan dan memperkuat loyalitas pelanggan untuk usaha yang dijalankan.

Sumber : SuaraUMKM.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun