Mohon tunggu...
Chunk ND
Chunk ND Mohon Tunggu... mahasiswa -

mahasiswa tingkat akhir tak ada kata terlambat untuk belajar, termasuk menulis sebagai coretan untuk keabadian. sebab dengan menulis maka ingatan akan terawat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Solusi dari Sebuah Gejolak

16 Maret 2018   22:39 Diperbarui: 16 Maret 2018   22:52 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak harus selalu merasa satu-satunya. Ia memiliki kehidupan lain, kehidupan yang tak akan pernah juga mampu aku pisahkan darinya. Ia juga berhak bahagia, tersenyum, tertawa dengan hal lain yang aku tak terlibat didalamnya.

Sebab dalam cermin bayangku berbisik, punya hak apa diriku harus merasakan semua itu. Punya hak apa aku untuk bertindak sejauh itu.

Status adalah tentang sebuah ikatan, namun tidak untuk mengikat, mengekang, ataupun mengintervensi. Jika dibalikkan akupun tak akan pernah bisa luput dari hal itu.

Ia berhak memiliki kebebasannya, akupun juga begitu. Jika aku membatasinya. Melarangnya  mengumbar senyum manisnya kepada orang lain selain aku, maka konsekuensi akupun harus seperti itu.

Dan kusadari bahwa jalan yang harus kami sepakati adalah saling memerdekakan, memberikan kebebasan satu dengan yang lainnya tanpa ada larangan ataupun intervensi dalam menemukan kebahagian lain selain dari bahagia dalam hubungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun