“berani sekali kamu keluar tengah malam begini”
“enggak kak, aku dikosan indah sejak tadi siang, aku terjebak hujan disana”
“kenapa gak nginap disana saja”
“em aku harus pulang kak, aku kuliah pagi-pagi besok, kalau nginap aku gak punya waktu pagi-pagi ngeprint tugas”
“baiklah,sini aku antar pulang, disini aman, jadi besok saja motormu kita ambil”
Nisa segera naik keatas motorku, aku mengantarkannya hingga kekosannya, tidak terlalu jauh sebenarnya dari tempat Ia terhenti tadi hanya saja kosannya disebuah gang yang begitu gelap, tidak memungkinkan untuknya berjalan sendiri, tak ada lampu jalan disana. Kami sudah sama-sama basah kuyup, Nisa yang tadinya masih kering setengah kini seluruh pakaiannya juga basah.
“masuk gih, nanti masuk angina,”
“singgah dul kak, hujan makin deras”
“ah gak usah ini sudah larut”
“gak apa-apa kak, biar aku bikini the hangat, supaya kakak gak masuk angin”
Aku tak bisa lagi menolak permintaan Nisa, aku masuk kekosannya, disini aja Nis, gak usah masuk, basah kuyup nih, aku duduk disebuah kursi bambu diteras depan kamar Nisa, Ia masuk mengganti pakaiannya yang basah kemdian membawakan the hangat untukku.