Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

THR, Tanggungan (Setelah) Hari Raya?

30 April 2022   15:57 Diperbarui: 1 Mei 2022   22:20 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iseng saja suatu tahun saya ngobrol dengan PKL yang memang mangkalnya di sekitar sana. Bukan termasuk pedagang dadakan menjelang lebaran itu.

Mereka tentu senang dengan keramaian dan banyaknya orang hilir mudik di sana. Bisa ikut kecipratan rejeki. Kami ngobrol tentang darimana dan kenapa bisa orang-orang itu datangnya pas jelang hari raya begini.

"Mereka itu biasanya orang luar kotamadya, Neng... Memang sudah tahu sekitar sini banyak kdistro dan toko-toko baju gitu. Nah, kalau dapat duitnya darimana, selain mungkin udah nabung, ya THR... Kan minggu-minggu THR cair..."

Bener juga...

PKL Dadakan di Jl. Trunojoyo Bandung (Sumber : https://www.liputan6.com/regional/)
PKL Dadakan di Jl. Trunojoyo Bandung (Sumber : https://www.liputan6.com/regional/)
THR = Tanggungan Hari Raya

Berapa waktu lalu, sebelum segala keramaian seperti cerita di atas, pernah dengar tentang seorang pekarya yang tidak pernah happy kalau menerima THR.

Padahal THR pasti menjadi sesuatu yang selalu ditunggu oleh banyak pekerja. Tidak peduli jabatan atau posisi pekerjaanya sebagai apa.

Kenapa pekarya ini tidak happy mendapat THR? Bukan karena jumlahnya yang bisa jadi malah sedikit lebih besar dari gaji bersihnya dan bahkan mendapat tambahan sebagai tanda kasih.

Tetapi, uang tersebut akan segera habis untuk semua kebutuhan terutama kebutuhan hari raya. Tanpa sisa. Bahkan sekadar untuk menyenangkan diri sendiri misalnya, dia pasti tidak akan kebagian.

Yang seringkali membuat repot adalah ketika hari raya selesai dan THR habis termasuk sisa gaji, menuju tanggal muda pun masih cukup lama.

Uang tabungan juga sudah nyaris terkuras. Sementara kebutuhan tidak bisa dicuekkan begitu saja. Apalagi menyangkut kebutuhan hidup dan dapur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun