Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tas Tembus Pandang

22 Agustus 2021   10:44 Diperbarui: 22 Agustus 2021   10:46 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber https://i.pinimg.com/

"Iya sih. Tapi, sebenarnya saya sudah banyak tas. Jadi, nggak terlalu tertarik dengan bonusnya," jawab Teh Rani sembari membalik-balik majalah yang sudah ia buka plastiknya.

"Trus, mau diapakan tas itu, Teh?"

"Belum tahu. Mungkin saya berikan saja sama pembantu di rumah."

Puji rada terkejut. Dia merasa punya kesempatan menyampaikan niatnya, tapi rakut juga. Ragu-ragu gitu.

"Emmm... Emmm..." Puji nggak berani melanjutkan kalimatnya. Hal ini rupanya ditangkap oleh Teh Rani.

"Kenapa? Kamu mau? Nih... Ambil saja." Teh Rani memberikan tas tembus pandang itu. "Tapi, janji dipakai yaaa..."

Kepala Puji mengangguk-angguk saja. Wajahnya ceria, sekaligus bingung harus mengatakan apa selain ucapan terima kasih yang kemudian meluncur mulus dari bibirnya.

^^^^^

Mata Jesi nggak percaya begitu melihat tampilan beda dari Puji.

Bukan saja kerudungnya yang dibuat sedikit rada gaul, nggak seperti hari-hari biasanya. Tapi, juga tas tembus pandang yang sangat menarik perhatian.Maklum, tas model begitu belum ada di peredaran seantero sekolahan ini.

Puji kan juga terkenal pintar buat pernik-pernik tuh..., kayaknya tas tembus pandang itu dia tambahkan beberapa pernik unik gitu. Jadinya lebih asik deh. Semua orang yang melihat pasti berdecak kagum. Kreatif juga si Puji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun