Rudy menghabiskan sisa air mineralnya juga. Pandangannya lurus ke depan. Biar keringatan gini nih, dia ternyata masih kelihatan oke lho. Bukan bau badan, tapi wangiii...
"Suka sih.... Tapiiii..."
Sontak wajah Shanaz sedikit berubah. Ada apa-apanya nih...
"Tapi, apa?" Dia jadi ingin tahu banget.
Rudy segera mendekatkan duduknya di sebelah Shanaz. Sepertinya dia ingin mengutarakan hal berbau rahasia gitu.
"Sebenernya gua nggak mau nanya, tapi sayang aja kalau cewek selucu Putri dengan kulit bersihnya itu nggak keliatan seger. Kuyu terus dan mmm... ada daki sedikit di bawah telinga bagian bawah."
"Hah???!!!" Shanaz terperanjat. Kaget banget. "Kok kamu sampe segitunya tahu?"
Rudy tersenyum. "Ya iyalah... Gua kan orangnya sangat menyukai kebersihan dan kerapihan. Apalagi untuk urusan cewek. Tanya deh sama adek gua. Kalah dia haha..."
Antara ingin tertawa dan aneh memenuhi benak Shanaz. Nggak dia sangka ternyata Rudy cowok penyuka kebersihan juga. Tapi, kok kepada Putri sampe sedemikian perhatiannya?
"Nggak usah kaget deh, Naz... Biasa aja kali," sepertinya Rudy mengerti apa yang dipikirkan Shanaz, "Lagian, sebenernya aku kan juga perhatian sama Putri. Nah, kalau aku sudah perhatian sama orang nih, berarti aku akan memberi perhatian dari atas ke bawah. Dari samping kanan kiri ke samping kanan. Gitu..."
Nggak tahu deh mesti gimana lagi Shanaz mengomentari. Kayaknya mendadak serba salah semua...