Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Putri yang Tak Pernah Mandi

29 Mei 2019   14:10 Diperbarui: 29 Mei 2019   17:44 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diambil dari https://cdn8.littlethings.com/

Rudy menghabiskan sisa air mineralnya juga. Pandangannya lurus ke depan. Biar keringatan gini nih, dia ternyata masih kelihatan oke lho. Bukan bau badan, tapi wangiii...

"Suka sih.... Tapiiii..."

Sontak wajah Shanaz sedikit berubah. Ada apa-apanya nih...

"Tapi, apa?" Dia jadi ingin tahu banget.

Rudy segera mendekatkan duduknya di sebelah Shanaz. Sepertinya dia ingin mengutarakan hal berbau rahasia gitu.

"Sebenernya gua nggak mau nanya, tapi sayang aja kalau cewek selucu Putri dengan kulit bersihnya itu nggak keliatan seger. Kuyu terus dan mmm... ada daki sedikit di bawah telinga bagian bawah."

"Hah???!!!" Shanaz terperanjat. Kaget banget. "Kok kamu sampe segitunya tahu?"

Rudy tersenyum. "Ya iyalah... Gua kan orangnya sangat menyukai kebersihan dan kerapihan. Apalagi untuk urusan cewek. Tanya deh sama adek gua. Kalah dia haha..."

Antara ingin tertawa dan aneh memenuhi benak Shanaz. Nggak dia sangka ternyata Rudy cowok penyuka kebersihan juga. Tapi, kok kepada Putri sampe sedemikian perhatiannya?

"Nggak usah kaget deh, Naz... Biasa aja kali," sepertinya Rudy mengerti apa yang dipikirkan Shanaz, "Lagian, sebenernya aku kan juga perhatian sama Putri. Nah, kalau aku sudah perhatian sama orang nih, berarti aku akan memberi perhatian dari atas ke bawah. Dari samping kanan kiri ke samping kanan. Gitu..."

Nggak tahu deh mesti gimana lagi Shanaz mengomentari. Kayaknya mendadak serba salah semua...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun