Proses komunikasi dengan media bagi ABK, beliau menyampaikan bahwa hadirnya multimedia pembelajaran hendaknya lebih memperjelas isi pesan dan siswa menjadi lebih mudah untuk belajar. Alurnya diawali dari: pengiriman pesanà pesanà mediaà penerima pesan.
BPMPK juga harus lebih memperhatikan pemilihan media pembelajaran berdasarkan kondisi ABK, misalnya keterbatasan penglihatan ABK sebaiknya dipilih media audio, untuk usia pra-sekolah (TKLB) disesuaikan dengan media-media yang objeknya bersifat nyata sedangkan pada ABK usai dewasa gunakan media yang lebih abstrak, model, gambar dan disesuaikan dengan kekhususannnya.
Cepi Riyana menyampaikan bahwa hadirnya multimedia hanya sebagai media alternative bagi anak kebutuhan khusus. Multimedia yang dimaksud harus mengandung unsur “VASTI” ; video, animasi, suara, teks, image (gambar).
Dosen jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan – UPI Bandung ini menyinggung tahapan pengembangan model multimedia bagi ABK antara lain dimulai dari Analisis, Desain dan Pengembangan, Diseminasi (Penyebarluasan), Implementasi dan Monitoring-Evaluasi. Tahapan tersebut masih termasuk dalam tahapan yang paling mendasar. Lebih lanjut akan disempurnakan melalui tahapan secara lebih mendalam. Diantaranya, menentukan standar minimal perangkat lunak yang akan digunakan, pembuatan naskah/storyboard, pembuatan animasi/programming, reviu/testing program hingga pada tahapan yang paling puncak yaitu finalisasi dan packaging.
Model multimedia untuk ABK dapat berjalan apabila BPMPK memiliki mindset pengembangan yang didukung oleh kebijakan yang mendukung, kurikulum yang relevan, guru yang profesional dan yang tak kalah penting adalah dukungan orang tua dan masyarakat.
Narasumber asal Bandung ini juga menjelaskan prinsip umum Layanan ABK yaitu desain media spesifik sesuai dengan jenis ABK dan harus simple (sederhana) dengan kriteria sebagai berikut : dapat diulang (repeatable) & handal, aman (secure), menarik perhatian, interaktif – melibatkan siswa, merupakan alat bantu guru dan juga merupakan alat bantu belajar mandiri bagi siswa.
Ketiga narasumber yang dihadirkan oleh BPMPK masing-masing memberikan masukan dan referensi yang sangat membantu bagi terciptanya sebuah model multimedia bagi ABK. Semua materi narasumber dapat diakses di sini.
Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 15 – 17 Mei 2017 di Hotel Lorin Solo ini selain narasumber yang diundang khusus untuk memberikan gambaran mengenai ABK sesuai dengan kapasitasnya masing-masing, peserta dalam kegiatan Perancangan model multimedia untuk ABK juga melibatkan dari guru-guru SLB (Sekolah Luar Biasa) dari Semarang dan Bantul DIY, dosen-dosen PLB dari Surakarta dan Yogyakarta serta melibatkan para praktisi dari SEAMEO SEAMOLEC dan juga komunitas Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN) Kota Semarang dan tentunya teman-teman dari BPMPK.
Peserta yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan masukan-masukan yang cukup kuat untuk melahirkan sebuah model multimedia. Mengapa mengundang guru dan dosen? Karena diharapkan mampu memberikan masukan yang lebih akurat, dalam hal ini guru lebih memahami anak/siswa ABK sementara dosen diharapkan dapat memberikan ilmu dan pengatahuan yang relevan dengan ABK. Tidak lupa pula praktisi dilibatkan dalam hal kaitannya bagaiamana pola media bagi ABK ini dibuat. Para praktisi lebih menguasai secara teknis dan tata letak sebuah program/aplikasi.
Setelah para narasumber memberikan pemaparan, kegiatan ini dilanjutkan dengan FGD (Focus Group Discussion) semacam kelompok diskusi. Kelompok dibagi menjadi 2 kategori besar yakni BKPBI (Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama) sedangkan 2 kelompok lainnya membahas mengenai Vokasi atau keterampilan bagi ABK.
Berikut kisi-kisi pertanyaan untuk diskusi kelompok :
- Format sajian materi yang tepat untuk ABK (misal tutorial, simulasi, games, dsb.)
- Identifikasi pokok bahasan/materi yang dapat dimultimediakan
- Draft GBIM dan JM untuk salah satu pokok bahasan/materi yang telah diidentifikasi
- Draft format naskah untuk salah satu pokok bahasan/materi yang telah diidentifikasi
- Strategi pemanfaatan multimedia pembelajaran ABK
- Pewarnaan yang tepat multimedia pembelajaran untuk ABK
- Jenis dan ukuran font yang tepat multimedia pembelajaran untuk ABK
- Contoh desain tampilan multimedia pembelajaran untuk ABK