Mohon tunggu...
Bento Oye
Bento Oye Mohon Tunggu... -

seorang nasionalis biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bang Haji di TV One (Lagi)

15 Agustus 2012   15:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:43 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tokoh LUIS juga menuduh balik ke SARA an pihak lain dengan menyinggung dihentikannya acaranya Bang Haji di stasiun TV yang dimiliki etnis Tionghoa. Yah itu resiko keberpihakan Bang Haji. Bagaimana mungkin orang China dan Kristen, yang memiliki sikap politik berseberangan akan mensupport Bang Haji yang jelas dengan terang benderang ceramah berbau ‘Chinnese Christian Phobia’ kayak begitu. Kalau kemudian kaum China dan Kristen baik di Indonesia dan di Luar Negeri memberikan reaksi yang sama saya kira juga wajar.

Maksud saya adalah keberpihakan Bang Haji adalah wajar tetapi respon dari masyarakat juga wajar. Apakah itu SARA? Ya. Tetapi menurut saya SARA yang belum masuk ke ranah pidana. Kalau kemudian misalkan perusahaan TV atau rokok milik China Kristen membatalkan kontrak tour Soneta dengan pertimbangan SARA saya kira juga wajar. Resiko sikap politik Bang Haji. Bukankah sebuah sikap politik juga berpotensi memberi dampak, respon atau juga reaksi tidak hanya secara politik tetapi juga  secara sosial ekonomi dan budaya masyarakat?

Memang ada akrobat politik yang lebay di sana, menurut saya. Tim Jokowi menyatakan telah memaafkan Bang Haji sementara Bang Haji merasa tidak ada yang salah. Sinetron banget. Kemudian juga Ahok menyatakan berhenti judi karena lagunya Bang Haji. Sentimentil banget. Tapi itulah politik.

Dan pada ujungnya, sesungguhnya yang menjadi masalah adalah apakah sikap primordial atau SARA tersebut dapat laku dijual kepada masyarakat pemilih dalam Pilkada DKI? Bukankah kalau Ahok tidak mencalonkan sebagai Cawagub, ribut-ribut seperti ini tidak akan ada? Apakah kata-kata Bang Haji sebagai Dai yang menyatakan memilih pemimpin kafir (Ahok) akan mendapat azab dari Allah SWT akan manjur dan mempengaruhi sikap pemilih? Atau sebaliknya, pemilih justru mengabaikan peringatan Bang Haji? Apakah Bang Haji dengan ceramahnya akan menjadi pahlawan atau pecundang dalam Pilakada DKI? Beberapa pengamat dengan argumentasinya masing-masing menyampaikan analisanya. Wajar. Pengamat ya memanfaatkan momen seperti ini untuk jualan omongan.

Dari talk show semalam kita belajar banyak bahwa di antara kita memang masih terdapat benih-benih prasangka berdasar SARA. Tetapi juga kita menjadi tahu bahwa membahas hal tersebut sesungguhnya bukan hal yang tabu dan saru dan dapat berjalan dengan cukup baik. Semoga SARA yang ada diantara kita dapat dikelola dengan baik sehingga dengan perbedaan yang ada menjadi satu kekuatan dalam kebhinekaan.

Merdeka!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun