Seorang Ibu di luar tanah Yudea dan Yesus
by, Benny Tjundawan
Aku pernah sekali mendatangiNya kerena sebuah permohonan yg mendesak,
"Kasihanilah aku wahai anak Daud. Kasihanilah aku karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
Sepanjang jalan aku berseru-seru kepadaNya agar Ia mau menghentikan langkahNya dan mengasihani aku.
Namun Ia berusaha menolakku dengan berkata,
"Ketahuilah aku ini diutus hanya untuk domba2 Israel yang hilang."
Memang benar aku ini seorang kafir bukanlah orang Israel dan anak keturunanku bukanlah dari keturunan Israel.
Tapi aku sangat mencintai anakku sama seperti bangsa Israel mencintai anak-anaknya dan aku yakin Ia sanggup menyembuhkan anakku, sama seperti yang pernah Ia lakukan kepada salah seorang di Kapernaum.
Sekali lagi aku mendekat dan sujud dikakiNya,
"Yesus, tolonglah aku, ibu yang sedang sial ini."
Kala itu Ia memalingkan wajahnya dan memberikan hinaan yang lebih berat lagi dengan berkata,
"Tidak pantas roti untuk anak-anak diberikan kepada seekor anjing." Sungguh perkataan itu begitu menyakitkan dihati. Akan tetapi aku tidaklah berputus asa.
Aku membenarkan perkataanNya dengan segala kerendahan hati, "Benar anak Daud, namun anjing itu akan makan remah-remah yang jatuh dari meja tuanNya. Aku mohon kepadaMu,,,"
Dan pada akhirnya Ia mau bermurah hati mengasihani aku. "Maka terjadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki", Ia lalu menyuruhku cepat berdiri dan segeralah pulang.
Setiba di rumah aku dapati anak perempuanku telah sembuh. Sungguh ini suatu keajaiban.
Kemudian beberapa pekan setelah itu aku mendapat kabar yang dibawa orang dari tanah Yudea, bahwa Ia yang telah menghina seorang ibu dihadapan orang banyak ini telah mendapat balasannya yang lebih kejam di Yerusalem.
Ia telah diolok-olok oleh orang-orang dari bangsaNya sendiri.
Ia sebenarnya anak yang baik, murah hati dan mempunyai mata yang jernih, hanya saja telah dikotori oleh pandangan orang-orang di tanah kelahirannya.
Tetapi, ada yang tidak dapat aku mengerti. Mengapa orang-orang dari bangsa yang sangat Ia cintai itu telah menolak diriNya tanpa belaskasih?
Kasihan, sungguh kasihan.
Apa yang telah dialami Anak itu di tanah Yudea lebih menyakitkan dari apa yang telah aku alami.
"Ia yang sanggup menerima derita yang  menyakitkan hati mempunyai cinta yang teramat besar."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H