Kala itu Ia memalingkan wajahnya dan memberikan hinaan yang lebih berat lagi dengan berkata,
"Tidak pantas roti untuk anak-anak diberikan kepada seekor anjing." Sungguh perkataan itu begitu menyakitkan dihati. Akan tetapi aku tidaklah berputus asa.
Aku membenarkan perkataanNya dengan segala kerendahan hati, "Benar anak Daud, namun anjing itu akan makan remah-remah yang jatuh dari meja tuanNya. Aku mohon kepadaMu,,,"
Dan pada akhirnya Ia mau bermurah hati mengasihani aku. "Maka terjadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki", Ia lalu menyuruhku cepat berdiri dan segeralah pulang.
Setiba di rumah aku dapati anak perempuanku telah sembuh. Sungguh ini suatu keajaiban.
Kemudian beberapa pekan setelah itu aku mendapat kabar yang dibawa orang dari tanah Yudea, bahwa Ia yang telah menghina seorang ibu dihadapan orang banyak ini telah mendapat balasannya yang lebih kejam di Yerusalem.
Ia telah diolok-olok oleh orang-orang dari bangsaNya sendiri.
Ia sebenarnya anak yang baik, murah hati dan mempunyai mata yang jernih, hanya saja telah dikotori oleh pandangan orang-orang di tanah kelahirannya.
Tetapi, ada yang tidak dapat aku mengerti. Mengapa orang-orang dari bangsa yang sangat Ia cintai itu telah menolak diriNya tanpa belaskasih?
Kasihan, sungguh kasihan.
Apa yang telah dialami Anak itu di tanah Yudea lebih menyakitkan dari apa yang telah aku alami.