Pohon Beracun Yang Berbuah Lebat
 by, Benny Tjundawan
Suatu malam ratusan abad yang lalu, di tengah-tengah hutan raya. Berteriaklah pohon beracun kepada pohon jambu yang berbuah di kejauhan:
"Berbahagialah engkau yang memberi makan kepada kelelawar-kelelawar yang datang. Engkau tidak menanggung derita karena buah-buah yang engkau hasilkan, dan benih-benihmu dibuka oleh mereka yang datang, sehingga dapat tumbuh jauh di tempat-tempat yang belum pernah engkau kunjungi. Disana benih-benihmu juga akan berbahagia tumbuh menjadi dirimu sendiri."
Pohon beracun itu terlihat sangat kesakitan setiap kali angin datang meniup. Ranting-rantingnya merunduk diberatkan oleh lebatnya buah yang dihasilkannya sendiri.
Tidak ada binatang yang berani memakan buahnya karena sangat beracun.
Buah-buahnya yang matang jatuh dengan sendirinya di dekatnya. Benih-benihnya yang kecil juga ikut menderita, mereka yang tumbuh harus berdesak-desakan dalam luasnya hutan raya.
Hingga suatu pagi, berkunjunglah seorang peneliti buah ke hutan raya tersebut. Didapati pohon beracun itu. Buahnya diambil untuk diteliti.
Peneliti itu berhasil memisahkan getahnya yang beracun dari daging buahnya. Daging buah itu kemudian diolah menjadi manisan yang lesat.
Dilain waktu peneliti itu datang lagi dengan keranjang-keranjang untuk memetik buah-buah dari pohon beracun itu.
Dilain waktu lagi, murid-muridnya yang datang ke hutan tersebut untuk memetik buah dari pohon-pohon beracun yang tumbuh di sana, mengumpulkan benih2 nya untuk dibawa pergi.
Pohon itu tidak lagi menderita menanggung beban.
Â
puri, 31 Juli 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H