Seorang anak, orangtualah yang pertama kali membentuknya. Lingkungan sangat berpengaruh. Tapi ketika keluarga sudah lebih dulu berhasil membentenginya dengan didikan moral, pengertian, dan budi pekerti yang kuat, paling tidak kekhawatiran terhadap akan jadi sesatnya seorang anak sudah berkurang separuh.
Bila kita benar menyayangi anak kita, dengarkan dia. Tumbuhkan semangatnya. Siapkan dia untuk menghadapi kegagalan dengan segala dukungan kita. Bukannya malah mengabaikan, menganggap remeh, menertawakan semua impian dan imajinasinya.
Ketika buah hati kita terlanjur jadi anak yang apatis, kurang empati, tak ada simpati, tak mau mendengar, masa bodoh, pasif, tertekan, merasa gagal, segeralah ambil cermin dan lihat apa yang sudah kita sebagai orangtua lakukan. Itu bukan salahnya, tapi salah kita.
Selamat pagi, selamat berkarya...
Salam,
Lis S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H