Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Aman untuk Calon Investor Pemula: Langkah Awal Menuju Investasi Cerdas

23 Desember 2024   10:00 Diperbarui: 23 Desember 2024   07:45 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Investasi adalah salah satu cara untuk mengelola keuangan secara proaktif demi mencapai tujuan jangka panjang, seperti menabung untuk pensiun, membeli rumah, atau mempersiapkan dana pendidikan. Namun, bagi calon investor pemula, langkah pertama sering kali dipenuhi oleh kekhawatiran akan risiko kehilangan modal. Oleh karena itu, memulai dengan strategi yang aman adalah kunci untuk membangun kepercayaan diri dalam berinvestasi.

Langkah-Langkah Strategi Aman untuk Pemula

1. Memahami Tujuan Investasi

Calon investor harus memahami tujuan utama mereka berinvestasi. Apakah untuk jangka pendek (kurang dari 3 tahun), menengah (3-5 tahun), atau jangka panjang (lebih dari 5 tahun)? Dengan menentukan tujuan yang jelas, pemula dapat memilih instrumen investasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktu tersebut.

2. Menetapkan Anggaran Investasi

Investasi sebaiknya dilakukan dengan dana yang tidak mengganggu kebutuhan pokok sehari-hari. Alokasikan sekitar 10-20% dari penghasilan bulanan untuk investasi, setelah menyisihkan dana darurat yang setara dengan 3-6 bulan pengeluaran.

3. Memulai dari Instrumen Risiko Rendah

Sebagai pemula, penting untuk memilih instrumen investasi yang relatif stabil dan memiliki risiko rendah. Meskipun imbal hasilnya lebih kecil, instrumen ini memberikan keamanan lebih besar bagi modal yang diinvestasikan.

4. Diversifikasi Investasi

Diversifikasi adalah strategi menyebar investasi pada berbagai instrumen untuk mengurangi risiko. Dengan memiliki portofolio yang beragam, calon investor dapat melindungi aset mereka dari fluktuasi pasar yang tajam.

5. Edukasi dan Konsultasi

Sebelum mengambil keputusan investasi, calon investor harus memahami dasar-dasar investasi, seperti konsep risiko, return, dan waktu investasi. Selain itu, mengikuti seminar, membaca buku, atau berkonsultasi dengan penasihat keuangan juga dapat membantu.

6. Menggunakan Platform yang Terpercaya

Pastikan untuk memilih platform atau perusahaan investasi yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini penting untuk menghindari risiko penipuan atau investasi bodong.

Contoh Instrumen Investasi yang Cocok untuk Pemula

1. Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana pasar uang adalah salah satu instrumen yang ideal untuk pemula. Dana yang diinvestasikan akan dikelola oleh manajer investasi ke dalam instrumen pasar uang, seperti deposito dan surat utang jangka pendek.

  • Keuntungan: Likuiditas tinggi, risiko rendah, dan pengelolaan oleh profesional.
  • Cocok untuk: Investor dengan tujuan jangka pendek atau menengah.

2. Deposito Berjangka

Deposito adalah produk perbankan yang menawarkan bunga lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Investor menyimpan dana dalam periode tertentu dan akan menerima imbal hasil tetap.

  • Keuntungan: Risiko hampir nol dan imbal hasil yang pasti.
  • Cocok untuk: Investor yang mencari keamanan maksimal.

3. Obligasi Pemerintah (SBN)

Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, seperti Sukuk Ritel atau Obligasi Negara Ritel (ORI), menawarkan investasi yang aman dengan imbal hasil tetap.

  • Keuntungan: Dijamin oleh pemerintah dan potensi imbal hasil lebih tinggi dibandingkan deposito.
  • Cocok untuk: Investor yang menginginkan pendapatan pasif jangka menengah atau panjang.

4. Emas atau Logam Mulia

Investasi emas adalah cara tradisional yang tetap relevan hingga saat ini. Emas dianggap sebagai aset safe haven karena nilainya cenderung stabil dalam jangka panjang.

  • Keuntungan: Mudah dicairkan, nilai stabil, dan melindungi dari inflasi.
  • Cocok untuk: Investor dengan tujuan diversifikasi dan perlindungan nilai.

5. Saham Blue-Chip

Bagi pemula yang ingin mencoba investasi saham, saham blue-chip dari perusahaan besar yang stabil bisa menjadi pilihan.

  • Keuntungan: Potensi keuntungan jangka panjang dan dividen yang stabil.
  • Cocok untuk: Investor yang bersedia belajar dan memiliki toleransi risiko moderat.

Investasi adalah langkah penting untuk mencapai kebebasan finansial. Bagi pemula, memulai dengan strategi yang aman, seperti menetapkan tujuan, memulai dari instrumen risiko rendah, dan mendiversifikasi portofolio, adalah langkah yang bijaksana. Instrumen seperti reksa dana pasar uang, deposito, obligasi pemerintah, emas, dan saham blue-chip merupakan pilihan yang cocok untuk calon investor yang baru memulai perjalanan mereka. Dengan belajar secara bertahap dan konsisten, calon investor dapat membangun portofolio yang kokoh dan mencapai tujuan keuangan mereka dengan percaya diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun